Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Teori Pertumbuhan Klasik (Harrod-Domar Growth Model)

Tokoh perekonomian pada periode ini diantaranya adalah Harrod-Domar melalui modelnya yakni model pertumbuhan Harrod-Domar (Harrod-Domar growth model): 
Untuk memacu pertumbuhan ekonomi, dibutuhkan investasi baru yang merupakan tambahan neto terhadap cadangan atau stok modal. 

Bila diasumsikan terhadap hubungan ekonomi langsung antara besarnya stok modal atau K, dengan GNP total atau Y, jika dibutuhkan modal sebesar US$3 untuk menghasilkan US$1 dari GNP maka hal itu berarti bahwa setiap tambahan neto terhadap stok modal dalam bentuk investasi baru akan menghasilkan kenaikan arus output nasional atau GNP.


Hubungan ini dikenal sebagai rasio modal-output atau capital-output ratio sebesar tiga berbanding satu. Semisal rasio modal- output adalah k, dan rasio tabungan nasional atau national saving ratio adalah s merupakan persentase atau bagian tetap dari output nasional yang selalu ditabung (misal 6 persen) dan bahwa jumlah investasi baru ditentukan oleh jumlah tabungan total (S), maka dapat disusun sebuah model pertumbuhan ekonomi sederhana yakni:
Tabungan (S) adalah bagian dalam jumlah tertentu, atau s, dari pendapatan nasional (Y). Sehingga:


S = sY …(Persamaan 1)

Investasi neto (I) didefinisikan sebgai perubahan dari stok modal (K) yang dapat diwakili oleh ΔK sehingga dapat dituliskan persamaan sederhana kedua:

I = ΔK …(Persamaan 2)

Tetapi karena jumlah stok modal, K mempunyai hubungan langsung dengan jumlah pendapatan nasional atau output, Y, seperti telah ditunjukkan oleh rasio modal- output, k, maka:

K/Y = k

atau

ΔK/ΔY = k

atau akhirnya

ΔK = k ΔY …(Persamaan 3)

Mengingat tabungan nasional neto (S) harus sama dengan investasi neto (I), maka persamaan berikutnya menjadi:

S = I …(Persamaan 4)

Dari persamaan (1) diketahui bahwa S = sY dan dari persamaan (2) dan persamaan (3) juga diketahui bahwasannya:

I = ΔK = k ΔY

Sehingga dapat ditulis “identitas” tabungan sama dengan investasi dalam persamaan (4) yakni:

S = sY = k ΔY = ΔK = I …(Persamaan 5)

atau dapat diringkas menjadi:

sY = k ΔY …(Persamaan 6)

Selanjutnya, apabila kedua sisi persamaan (6) dibagi mula- mula dengan dan kemudian dengan k, didapat:

ΔY/Y = s/k …(Persamaan 7)

Sisi kiri dari persamaan (7), atau ΔY/Y, sebenarnya merupakan tingkat perubahan atau tingkat pertumbuhan GNP (yaitu, angka persentase perubahan GNP).

Persamaan (7) merupakan versi sederhana dari persamaan terkenal dalam teori pertumbuhan ekonomi Harrod-Domar, secara jelas menyatakan bahwa tingkat pertumbuhan (ΔY/Y) ditentukan secara bersama - sama oleh rasio tabungan nasional, s, serta rasio modal- output nasional, k. Secara, lebih spesifik, persamaan (7) menyatakan bahwa tanpa intervensi pemerintah, tingkat pertumbuhan pendapatan nasional akan secara langsung atau "positif" berbanding lurus dengan rasio tabungan (semakin banyak bagian GNP yang ditabung dan diinvestasikan, maka akan lebih besar lagi pertumbuhan GNP yang dihasilkannya) dan secara "negatif" atau berbanding terbalik terhadap rasio modal-output dari suatu perekonomian (semakin besar rasio modal- output nasional atau k, maka tingkat pertumbuhan GNP akan semakin rendah).


Persamaan (7) mengandung logika ekonomi yang sangat sederhana, yaitu:

Agar dapat tumbuh dengan pesat, maka setiap perekonomian haruslah menabung dan menginvestasikan sebanyak mungkin bagian dari GNP-nya. Semakin banyak yang dapat ditabung dan kemudian diinvestasikan, maka laju pertumbuhan ekonominya akan semakin cepat.

Tetapi, tingkat pertumbuhan aktiva yang dapat dijangkau dari tambahan satu unit investasi dapat diukur dengan kebalikan rasio modal - output, k, karena rasio yang sebaliknya ini, yakni 1/k, adalah rasio output - modal atau rasio output - investasi. Selanjutnya dengan mengalikan tingkat investasi baru s = I/Y dengan tingkat produktivitasnya, 1/k, maka akan didapat tingkat pertumbuhan di mana pendapatan nasional atau GNP akan naik (Todaro, 2004).



Sumber: Wahyu, (2012). Analisis Pengaruh Aglomerasi, Tenaga Kerja, Jumlah Penduduk, Dan Modal Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Kendal. Skripsi S1, Program Sarjana Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro Tahun 2012+

Post a Comment for "Teori Pertumbuhan Klasik (Harrod-Domar Growth Model)"