Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Teori Permintaan Perumahan

A. Teori Permintaan 
Menurut Case dan Fair (2007) dalam buku terjemahannya yang berjudul Prinsip-prinsip Ekonomi, pengertian dari kuantitas yang diminta (permintaan) adalah jumlah atau banyaknya unit suatu produk yang akan dibeli oleh rumah tangga pada suatu periode tertentu jika rumah tangga tersebut bisa membeli semua yang diinginkannya pada harga pasar saat ini.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi keputusan rumah tangga dalam menentukan permintaannya terhadap kuantitas atau produk tertentu, antara lain adalah: 



a. Harga produk yang bersangkutan. 
Terdapat hubungan yang negatif antara harga barang dengan kuantitas yang diminta. Ketika harga naik, kuantitas yang diminta akan berkurang. Ketika harga turun, kuantitas yang diminta akan bertambah – cateris paribus – segala hal lain dianggap tetap sama. Hubungan negatif antara harga dan kuantitas yang diminta ini sering disebut dengan hukum permintaan (law of demand), istilah yang mula-mula digunakan oleh ekonom Alfred Marshall pada buku teksnya di tahun 1890.

b. Pendapatan yang tersedia bagi rumah tangga itu. 
Pendapatan suatu rumah tangga adalah jumlah semua upah, gaji, laba, pembayaran bunga, sewa dan bentuk penghasilan lain yang diterima oleh suatu rumah tangga pada periode waktu tertentu. Pendapatan adalah ukuran aliran.
Rumah tangga yang memiliki pendapatan lebih tinggi memiliki kemampuan untuk membeli lebih banyak barang. Secara umum terdapat hubugan yang positif antara pendapatan yang tiggi dengan kuantitas barang yang diminta.
c. Jumlah akumulasi kekayaan rumah tangga itu. 
Kekayaan bersih adalah total nilai yang dimiliki suatu rumah tangga dikurangi nilai utangnya. Kekayaan adalah ukuran simpanan. Sama halnya seperti pendapatan, akumulasi kekayaan yang semakin besar juga berhubungan positif dengan kemampuan suatu rumah tangga dalam menentukan kuantitas barang yang diminta.

d. Harga produk lain yang tersedia bagi rumah tangga itu. 
Ketika peningkatan harga suatu barang menyebabkan permintaan barang lain meningkat (hubungan positif), dapat dikatakan bahwa barang tersebut adalah barang subtitusi. Turunnya harga suatu barang menyebabkan penurunan permintaan barang subtitusi. Barang subtitusi adalah barang yang bisa bertindak sebagai pengganti satu sama lain. Ketika kedua barang bersifat komplementer (saling melengkapi), penurunan dalam harga yang satu menyebabkan peningkatan dalam permintaan yang lain, begitu pula sebaliknya.

e. Selera dan preferensi rumah tangga itu. 
Perubahan preferensi bisa dan memang memanifestasikan dirinya dalam perilaku pasar.

f. Ekspektasi rumah tangga tentang masa depan, kekayaan, dan harga di masa mendatang. 
Apa yang seseorang putuskan untuk dibeli pastilah tergantung pada harga saat ini dan pendapatan serta kekayaan yang ada saat ini. Seseorang juga punya ekspektasi tentang posisinya di masa depan. Mungkin juga seseorang memiliki ekspektasi tentang perubahan harga di masa depan, dan ini mungkin mempengaruhi keptusannya saat ini.

Dalam buku lain yang berjudul Essentials of Real Estate Economics Fifth Edition (Mckenzie dan Betts, 2006) disebutkan pula beberapa faktor yang menyebabkan perubahan permintaan, antara lain:
  1. Peningkatan atau penurunan jumlah penduduk. Jumlah penduduk yang bertambah akan meningkatkan jumlah permintaan, sedangkan berkurangnya jumlah penduduk akan menurunkan jumlah permintaan dalam pasar. Hal tersebut juga berlaku untuk permintaan pada rumah, penduduk yang bertambah akan meningkatkan jumlah permintaan pada perumahan, ketika jumlah penduduk berkurang maka jumlah permintaan perumahan pun akan menurun. 
  2. Peningkatan atau penurunan pendapatan per kapita. 
  3. Perubahan selera konsumen dan barang subtitusi. Apabila penduduk kota menciptakan tren untuk berpindah ke daerah pinggiran, menyebabkan permintaan apartemen di pusat kota akan mengalami penurunan sedangkan permintaan rumah di daerah pinggiran akan meningkat. 
  4. Jumlah ketersediaan kredit. Kemudahan mendapatkan kredit akan meningkatkan permintaan, sedangkan pengetatan kredit akan mengurangi permintaan. 
  5. Efek dari iklan. Iklan yang menarik di koran atau televisi akan menciptakan keinginan yang pada akhirnya akan mempengaruhi konsumen untuk membelinya, dan akan meningkatkan jumlah permintaan.


B. Teori Permintaan Perumahan
Menurut Mckenzie dan Betts (2006) permintaan pada perumahan harus dipelajari dari dua sudut pandang. Sudut pandang pertama adalah pada permintaan total atau jumlah unit perumahan yang jelas dibutuhkan di dalam pasar. Sudut pandang kedua adalah dari komposisi perumahan, seperti ukuran unit, usia, lokasi, kondisi, dan apakah unit-unit tersebut direncanakan untuk dijual kepada konsumen atau hanya untuk disewakan. Permintaan perumahan dipengaruhi oleh tiga faktor utama, antara lain:

a. Populasi dan demografi.
b. Pendapatan efektif dan kredit perumahan.
c. Selera dan gaya hidup.



Sumber:
Purbosari, (2012). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Bertempat Tinggal Di Kota Bekasi Bagi Penduduk Migran Berpenghasilan Rendah yang Bekerja Di Kota Jakarta. Skripsi S1, Program Sarjana Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro Tahun 2012

Post a Comment for "Teori Permintaan Perumahan "