Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Persepsi Masyarakat

Definisi Persepsi 
Persepsi merupakan pengalaman mengenai objek, peristiwa atau hubungan yang diperoleh dengan dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan yang melibatkan sensasi, atensi, ekspektasi, motivasi dan memori (Irawan, 2010). 
Persepsi adalah proses dimana seseorang memperoleh informasi dari lingkungan sekitar. Persepsi merupakan suatu hal yang aktif. Persepsi memerlukan pertemuan nyata dengan suatu benda dan juga membutuhkan proses.

Persepsi membantu individu untuk menggambarkan dan menjelaskan apa yang dilakukan oleh individu (Halim,2005).



Menurut Mahmud (1989), persepsi adalah proses penilaian seseorang/kelompok orang terhadap objek, peristiwa, atau stimulus dengan melibatkan pengalaman-pengalaman yang berkaitan dengan objek tersebut, melalui proses kognisi dan afeksi untuk membentuk objek tersebut. Hal tersebut adalah pengertian persepsi jika dikaitkan dengan kondisi bermasyaakat.

Berdasarkan penjelasan tersebut maka persepsi publik/masyarakat dapat didefinisikan sebagai rangkaian proses kognisi atau pengenalan dan afeksi atau aktifitas evaluasi emosional (ketertarikan) masyarakat terhadap suatu objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan cara menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan tersebut dengan menggunakan media pendengaran, pengelihatan, peraba dan sebagainya.

Proses dan Faktor yang Mempengaruhi Persepsi 
Presepsi merupakan proses internal yang memungkinkan kita memilih, mengorganisasikan, dan menafsirkan rangsangan dari lingkungan kita, dan proses tersebut mempengaruhi perilaku kita. Persepsi disebut sebagai inti komunikasi, karena jika persepsi kita tidak akurat, tidak mungkin kita berkomunikasi dengan efektif. Persepsilah yang menentukan kita memilih suatu pesan dan mengabaikan pesan yang lain. Semakin tinggi derajat kesamaan persepsi antar individu, semakin mudah dan semakin sering mereka berkomunikasi, dan sebagai konsekuensinya semakin cenderung membentuk kelompok budaya atau kelompok identitas (Mulyana,2001).

Adapun proses terjadinya persepsi secara umum adalah sebagai berikut (Hamka,2002) :
  1. Proses Fisik. Proses ditangkapnya suatu stimulus oleh alat indera manusia. 
  2. Proses Fisiologis. Proses diteruskannya stimulus yang diterima oleh reseptor (alat indera) melalui saraf sensoris. 
  3. Proses Psikologik. Proses timbulnya kesadaran individu tentang stimulus yang diterima reseptor. 
  4. Proses Persepsi. Tanggapan dan perilaku. 


Arus informasi baru dari lingkungan, akan terus menerus mempengaruhi keadaan mempersepsi yang terbentuk dalam proses tersebut. Persepsi tidak hanya berupa pengandaian saja, melainkan juga jalan menuju kebenaran yang lahir dari empirisme dan rasionalitas atau realitas (Simanuhuruk, 2003).

Sejumlah factor bereran dalam membentuk dan kadang memutar balik persepsi. Faktor-faktor ini dapat berada dalam pihak pelaku persepsi, dalam objek atau target yang dipersepsikan, atau dalam konteks situasi dimana persepsi itu dibuat. Ketika individu memandang ke objek tertentu dan mencoba menafsirkan apa yang dilihat, penafsiran itu sangat dipengaruhi oleh karakteristik pribadi individu pelaku persepsi itu. Di antara karakteristik probadi yang mempengaruhi persepsi adalah sikap, kepribadian, motif, kepentingan atau minat, pengalaman masa lalu, dan harapan. Selain itu, konteks dimana kita melihat suatu objek atau peristiwa juga penting. Waktu di mana suatu objek atau peristiwa dilihat dapat mempengaruhi pemahaman, seperti juga lokasi, cahaya, panas, atau sejumlah factor-faktor situasional lainnya.



Sumber:
Fitri, (2012). Persepsi Publik Mengenai Pengelolaan Lingkungan Hidup Di Kota Semarang. Skripsi S1, Program Sarjana Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro Tahun 2012.

Post a Comment for "Persepsi Masyarakat "