Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Elastisitas Permintaan Tenaga Kerja

Elastisitas permintaan tenaga kerja di definisikan sebagai persentase perubahan permintan akan tenaga kerja sehubungan dengan perubahan satu persen pada tingkat upah (Simanjuntak, 1985). Secara umum dituliskan pada persamaan:

Dimana e adalah elastisitas permintaan akan tenaga kerja, N adalah perubahan jumlah pekerja yang terjadi, N adalah jumlah yang bekerja mula- mula, W adalah besarnya perubahan tingkat upah, dan W adalah tingkat upah yang sedang berlaku. Rumus di atas dapat ditulis dalam bentuk:

atau dalam bentuk diferensial:



Bila tingkat upah naik, jumlah orang yang dipekerjakan menurun, dan sebaliknya. Jadi ?N/ ?W dan dN/ dW adalah negarif. Oleh sebab itu, elasitsitas permintaan tenaga kerja juga negatif. Besar kecilnya permintaan tergantung dari empat faktor, yaitu: (Simanjuntak, 1985).

1) Kemungkinan substitusi tenaga kerja dengan faktor produksi yang lain, misalnya modal.
Semakin kecil kemungkinan mensubstitusikan modal terhadap tenaga kerja, semakin kecil elastisitas permintaan akan tenaga kerja. Ini juga tergantung dari jenis teknologi. Bila suatu teknik produksi menggunakan modal dan tenaga kerja dalam perbandingan yang tetap maka perubahan tingkat upah tidak mempengaruhi permintaan akan tenaga kerja paling sedikit dalam jangka pendek. Elastisitas semakin kecil bila keahlian atau ketrampilan golongan tenaga kerja itu semakin tinggi dan semakin khusus.

2) Elastisitas permintaan terhadap barang yang dihasilkan
Salah satu alternatif pengusaha adalah membebankan kenaikan tingkat upah kepada konsumen dengan menaikkan harga jual barang hasil produksi di pasar. Kenaikan harga jual ini menurunkan jumlah permintaan masyarakat akan hasil poduksi. Selanjutnya turunnya permintaan masyarakat terhadap hasil produksi mengakibatkan penurunan dalam jumlah permintaan akan tenaga kerja. Semakin besar elastisitas permintaan terhadap barang hasil produksi, semakin besar elastisitas permintaan akan tenaga kerja.

3) Proporsi biaya karyawan terhadap seluruh biaya produksi
Elastisitas permintaan akan tenaga kerja relatif tinggi bila proporsi biaya kayawan (labor cost) terhadap biaya produksi keseluruhan juga besar (total cost).


4) Elastisitas persediaan dari faktor produksi pelengkap lainnya.
Elastisitas permintan akan tenaga kerja tergantung dari elastisitas penyediaan dari bahan- bahan pelengkap dalam produksi seperti modal, tenaga listrik, bahan mentah, dan lain- lain. Mesin digerakkan oleh tenaga kerja dan sumber- sumber serta bahan- bahan dikelola oleh manusia. Semakin banyak kapasitas dan jumlah mesin yang dioperasikan, semakin banyak tenaga kerja yang diperlukan untuk itu. Semakin banyak faktor pelengkap seperti tenaga listrik yang perlu dipergunakan atau bahan mentah yang perlu di olah semakin banyak tenaga kerja yang diperlukan untuk menanganinya. Jadi besarnya elastisitas penyediaan faktor pelengkap dalam produksi, semakin besar elastisitas permintaan akan tenaga kerja.




Sumber:
Diah, (2012). Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kecil (Studi Kasus Di Sentra Industri Kecil Ikan Asin Di Kota Tegal). Skripsi S1, Program Sarjana Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro Tahun 2012

Post a Comment for "Elastisitas Permintaan Tenaga Kerja"