Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Definisi Industri Kecil dan Karakteristik Industri Kecil

A. Pengertian Industri
Definisi industri menurut UU No. 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi, dan atau barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi untuk penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri.

Perusahaan industri adalah suatu unit usaha yang melakukan kegiatan mengubah suatu barang dasar menjadi barang jadi atau barang setengah jadi atau dari barang yang kurang nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya yang terletak di suatu bangunan atau pada lokasi tertentu yang mempunyai catatan administrasi sendiri mengenai produksi dan struktur biaya, serta ada orang yang bertanggung jawab terhadap resiko usaha (BPS, 1990).

Menurut Kamus Ekonomi(1998), industri merupakan usaha produktif, terutama dalam bidang produksi atau perusahaan tertentu yang menggunakan modal dan tenaga kerja dalam jumlah yang relatif besar.


B. Definisi Industri Kecil
Industri kecil adalah kegiatan industri yang dikerjakan di rumah-rumah penduduk yang pekerjanya merupakan anggota keluarga sendiri yang tidak terikat jam kerja dan tempat. Industri kecil dapat juga diartikan sebagai usaha produktif diluar usaha pertanian, baik itu merupakan mata pencaharian utama maupun sampingan (Tambunan, 1999). Industri kecil merupakan industri yang berskala kecil dan industri rumah tangga yang diusahakan untuk menambah pendapatan keluarga.

Industri Kerajinan Kecil meliputi berbagai industri kecil yang sangat beragam mulai industri kecil yang menggunakan teknologi sederhana sampai teknologi proses madya bahkan teknologi maju. Selain potensinya untuk menyediakan lapangan pekerjaan dan kesempatan untuk memperoleh pendapatan bagi kelompok-kelompok yang berpendapatan rendah terutama di pedesaan, industri kerajinan kecil juga didorong atas landasan budaya yakni mengingat peranan pentingnya dalam pelestarian warisan budaya Indonesia.



Berdasarkan BPS, penggolongan sektor industri dilakukan ke dalam empat golongan berdasarkan banyaknya pekerja yang bekerja pada industri tersebut, yaitu :
  1. Industri besar, dengan tenaga kerja 100 orang atau lebih.
  2. Industri sedang, dengan tenaga kerja antara 20 sampai 99 orang.
  3. Industri kecil, dengan tenaga kerja antara 5 sampai 19 orang.
  4. Industri rumah tangga, dengan tenaga kerja 1 sampai 4 orang.

C. Karakteristik Industri Kecil
Menurut Djoko Sudantoko dan Panji Anoraga (2002) secara umum sektor industri kecil memiliki karakteristik sebagai berikut:

  1. Sistem pembukuan yang relatif sederhana dan cenderung tidak mengikuti kaidah administrasi pembukauan standart. Kadangkala pembukuan tidak di-up to date sehingga sulit untuk menilai kinerja usahanya.
  2. Margin usaha yang cenderung tipis mengingat persaingan yanng sangat tinggi
  3. Modal terbatas
  4. Pengalaman manajerial dalam mengelola perusahaan masih sangat terbats
  5. Skala ekonomi yang terlalu kecil, sehingga sulit mengharapkan mampu menekan biaya mencapai titik efisiensi jangka panjang.
  6. Kemampuan perusahaan dan negosiasi serta diversifikasi pasar sangat terbatas.
  7. Kemampuan untuk memperolah sumber dana dari pasar modal rendah, mengingat keterbatasan dalam sistem administrasinya. Untuk mendapatkan dana dari pasra modal, sebuah perusahaan harus mengikuti sistem administrasi standar dan harus transparan.


Industri kecil di Indonesia memiliki tantangan yang cukup berat yaitu persaingan dengan industri skala menengah dan besar. Namun, menurut Tambunan industri kecil terus dibina perkembangannya oleh pemerintah dengan berbagai alasan, antar lain:

  1. Proses produksinya sanagt padat tenaga kerja, berarti perkembangannya akan memperluas kesempatan kerja dan meningkatkan pendapatan.
  2. Indutri kecil lebih banyak terdapat di daerah pedesaan dan kegiatannya lebih berorientasi ke sektor pertanian, sehingga pengembangan industri kecil juga merupakan suatu landasan atau proses awal dari industrialisasi yang berorientasi agrobisnis di pedesaan.
  3. Umumnya industri kecil memakai teknologi sederhana
  4. Sumber utama dana untuk pembayaran kegiatan industri kecil ini umumnya berasal dari uang si pemilik usaha itu sendiri.
  5. Industri kecil dipandang lebih bisa memenuhi kebutuhan penduduk dengan penghasilan rendah.


Selain itu industri kecil adalah industri yang mampu bertahan dalam menghadapi dinamika kehidupan ekonomi yang terjadi. Industri kecil tidak mempunyai strategi formal ataupun strategi tertulis secara formal. Strategi yang dipakai muncul begitu saja dan sering direvisi sepanjang waktu dalam menghadapi tantangan dan kesempatan yang timbul pada saat tersebut. Industri kecil lebih mudah beradaptasi karena rentang kendali langsung dilakukan oleh pemiliknya sendiri. Kemampuan beradaptasi atau penyesuaian inilah yang membuat industri kecil mampu bertahan dalam menghadapi dinamika ekonomi yang terjadi. (Sri Susilo, dkk, 2002)

Apabila dibandingkan dengan industri skala besar, sub sektor industri kecil memilki beberapa kebaikan. Kebaikan industri kecil adalah sebagai berikut:

  1. Lebih padat karya
  2. Memiliki sejumlah fleksibelitas dan kemampuan adaptasi yang sulit dilakukan oleh industri sedang maupun industri besar.
  3. Lokasinya dapat mencapai daerah pedesaan sehingga sesuai dengan usaha pembangunan daerah
  4. Kurang terpengaruh oleh fluktuasi perekonomian.

Peran penting industri kecil selain merupakan wahan utama dalam penyerapan tenaga kerja, juga sebagai penggerak roda ekonomi serta pelayanan masyarakat. Hal ini dimungkinkan mengingat karakteristik industri kecil yang tahan terhadap krisis ekonomi karena dijalankan dengan ketergantungan yang rendah terhadap pendanaan sektor moneter serta keberadaannya tersebar di seluruh pelosok negeri sehingga merupakan jalur distribusi yang efektif untuk menjangkau sebagian besar masyarakat (Djoko Sudantoko, Panji Anoraga, 2002)



Sumber:
Pratama Diyan, (2012). Analisis Pertumbuhan Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kecil Di Kabupaten Jepara. Skripsi S1, Program Sarjana Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro Tahun 2012

Post a Comment for "Definisi Industri Kecil dan Karakteristik Industri Kecil"