Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Perilaku Konsumen - Pengertian, Teori, Faktor dan Proses Membeli

a.    Pengertian Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen (consumer behavior) adalah kegiatan-kegiatan individu yangn secara langsung terlibat dalam memdapatkan dan mempergunakan barang dan jasa, termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut. Ada dua elemen penting dari arti perilaku konsumen:

  1. Proses pengambilan keputusan.
  2. Kegiatan fisik, yang semua ini melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan, dan mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa ekonomis.


Perilaku Konsumen - Pengertian, Teori, Faktor dan Proses Membeli


Perubahan lingkungan yang tercermin pada perilaku konsumen menyebabkan manajer pemasaran dituntut untuk selalu memperbaharui pengenalan terhadap konsumennya.



Analisis pasar konsumen dalam hubungan dengan perilaku konsumen dimulai dengan meneliti hal-hal seperti:

  1. Siapa yang ada dipasar konsumen ?
  2. Apa yang dibeli konsumen ?
  3. Kapan konsumen membeli ?
  4. Bagaimana konsumen membeli ?

Dengan mengetahui hal-hal tersebut di atas, maka akan dikeahui kesempatan baru yang berasal dari terpenuhinya kebutuhan dan kemudian mengidentifikasikannya untuk mengadakan segmentasi pasar.
  
b.    Teori-Teori Perilaku Konsumen
1)    Teori Ekonomi Makro
Teori ini mempunyai asumsi:
a)    Bahwa konsumen selalu mencoba untuk memeksimalkan kepuasan dalam batas kemampuan.
b)    Bahwa ia mempuyai kemampuan tentang beberapa alternatif sumber untuk memuaskan kebutuhannya.
c)    Bahwa ia selalu bertindak dengan rasional.



2)    Teori Psikologis
Teori ini merupakan penerapan dari teori bidang psikologis dalam menganalisa perilaku konsumen.
Tujuan mempelajari bidang psikologis ini adalah:
a)    Mengumpulkan fakta-fakta perilaku konsumen.
b)    Psikologis berusaha meramalkan perilaku manusia.
c)    Psikologis bertujuan untuk mengontrol perilaku manusia.




3)    Teori Sosiologis

Teori ini mengarahkan analisa perilaku pada kegiatan-kegiatan kelompok, seperti: keluarga, teman, perkumpulan olah-raga dan sebagainya.

4)    Teori Antropologis
Teori ini menekankan perilaku konsumen dari kelompok masyarakat yang besar. Termasuk dalam kelompok ini antara lain, kebudayaan, sub-kultur dan kelas-kelas sosial.


c.    Faktor-Faktor Lingkungan yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
1)    Faktor lingkungan ekstern
a)    Kebudayaan
Kebudayaan menurut ilmu anthropologi, adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.

Kebudayaan adalah kompleks, yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan lain kemampuan-kemampuan serta kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.

Dengan kata lain, kebudayaan mencakup kesemuanya yang didapatkan atau dipelajari oleh manusia sebagai aggota masyarakat. Kebudayaan terdiri dari segala sesuatu yang dipelajari dari pola-pola perilaku yang normative, yaitu mencakup segala-gala cara atau pola pikir, merasakan dan bertindak.

Jadi, perilaku manusia sangat ditentukan oleh kebudayaan yang melingkupinya, dan pengaruhnya akan selalu berubah setiap waktu sesuai dengan kemajuan zaman dari masyarakat tersebut. Dan perilaku manusia cendrung untuk menyerap adat kebiasaan kebudayaanya.

b)    Kelas Sosial
Pengertian kelas sosial dalam hal ini adalah tanpa membedakan apakah dasar pembagian kelas itu uang, tanah, kekuasan atau dasar lainya. Ukuran untuk criteria yang biasanya dipakai untuk menggolongkan anggota masyarakat ke dalam kelas-kelas tertentu, seperti: kekeyaan, kekuasaan, kehormatan dan ilmu pengetahuan.

Masyarakat kita pada pokoknya dapat dikelompokkan kedalam tiga golongan, yaitu: golongan atas, golongan menengah dan golongan rendah.

c)    Kelompok Sosial
Kelompok-kelompok sosial adalah kesatuan sosial yang menjadi tempat individu-individu berinteraksi satu sama lain, karena adanya hubungan diantara mereka.

Kesatuan individu-individu disebut kelompok sosial, bila:setiap anggota kelompok sadar bahwa ia merupakan sebagian dari kelompok yang bersangkutan, adanya interaksi diantara kelompok, dan terdapat suatu faktor yang dimiliki bersama.

d)    Keluarga
Dalam pasar konsumen, keluargalah yang banyak melakukan pembelian. Peranan setiap anggota dalam membeli berbeda-beda menurut macam barang tertentu yang dibeli. Setiap anggota keluarga memiliki selera dan keinginan yang berbeda.

Oleh karena itu, manajer perusahaan perlu mengetahui sebenarya siapa anggota keluarga yang bertindak sebagai pengambil inisiatif, penentu, pembeli atau siapa yang mempengaruhi suatu keputusan dalam membeli.

2)    Faktor Lingkungan Intern
a)    Motivasi
Motif adalah keadaan dalam pribada seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukuan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai sesuatu tujuan. Motif yang ada pada seeorang akan mewujudkan suatu tinggkah laku yang diarahkan pada tujuan mencapai sasaran kepuasan. Motif dapat digolongkan menjadi dua kelompok:
(1)    Motif fisiologis; yang merupakan motif alamiah (biologis), seperti lapar, haus dan seks.
(2)    Motif Psikologis; seperti motif kasih sayang, motif mempertahankan diri dan motif memperkuat diri.

Bagi manajer pemasaran penting sekali mengetahui apa yang menjadi motif pembelian seoarang terhadap suatu produk atau pada penjual tertentu, sebab hal ini dapat mempengaruhi program pemasaran perusahaan.

b)    Pengamatan
Dalam suatu lngkungan, melalui panca inderanya individu menerima bermacam-macam hal, yaitu getaran eter (cahaya dan warna) gataran akustik (suara), bau, rasa, sentuhan, tekanan mekanikal (berat ringan) dan tekanan terminal (panas dingin)

Pengamatan adalah suatu proses dangan mana konsumen (manusia) menyadari dan menginterprestasikan aspek lingkungannya. Atau dapat dikatakan sebagai proses penerimaan dan adanya rangsangan (stimuli) di dalam lingkungan intern dan ekstern, sehingga pengamatan bersifat aktif. Jadi, pengamatan adalah reaksi orientatif terhadap rangsangan-rangsangan, walaupun rangsangan tersebut berupa benda asing, justru asing karena belum pernah dialami.. terjadinya pengamatan ini dipengaruhi oleh pengalaman masa lampau dan sikap sekarang dari individu.

c)    Belajar
Belajar dapat didefinisikan sebagai perubahan-perubahan perilaku yang terjadi sebagai hasil akibat adanya pengalaman. Perubahan perilaku tersebut bersifat tetap atau permanent dan bersifat lebih fleksibel. Hasil belajar ini akan memberikan tanggapan tertentu yang cocok dengan rangsangan-rangsangan dan yang mempunyai tujuan tertentu. Perilaku yang dipelajari tidak hanya menyangkut perilaku yang tampak, tetapi harus juga menyangkut sikap, emosi, kepribadian, kriteria penilaian dan banyak faktor lain yang mungkin tidak dapat ditunjuikan dengan kegiatan yang tampak.

Proses belajar terjadi karena adanya interaksi antara manusia yang dasarnya bersifat individual dengan lingkungan khusus tertentu. Proses belajar yang meliputi proses mencari tanggapan yang tepat danjuga proses melakukan fiksas. Fiksas adalah berhenti pada suatu tahap perkembangan tertentu yang seharusnya sudah ditinggalkan, karena melangkah ke fase yang lebih lanjut.

d)    Kepribadian
Kepribadian adalah pola sifat individu yang dapat menentukan tanggapan dan cara untuk bertingkah laku, terutama sebagaimana tingkah lakunya dapat dijelaskan oleh orang lain dengan cara yang cukup konsisten. Kepribadian mencakup kebiasaan-kebiasaan, sikap dan sifat atau watak yang khas menetukan perbedaan perilaku dari tiap individu, dan yang berkembang apabila seseorang berhubungan dengan orang lain. Ada tiga unsur pokok dalam kepribadian individu, yaitu:
  1. Pengetahuan, yaitu unsure-unsur yang mengisi akal dan alam jiwa seseorang manusia yang sadar, secara nyata terkandung dalam otaknya.
  2. Perasaan, yaitu suatu keadaan dalam kesadaran manusia yang kerana pengaruh pengetahuannya dinilai sebagai keadaan positif dan negatif
  3. Dorongan naluri, yaitu kemajuan yang sudah merupakan naluri pada tiap mahluk manusia, yang sering disebut “drive”.

d.    Proses Pengambilan Keputusan Untuk Membeli
Setelah mempertimbangan yang ada pada dirinya maka konsumen akan melakukan proses pengambilan keputusan untuk membeli atau tidak membeli. Proses tersebut merupakan suatu pendekatan penyalesaian masalah yang meliputi beberapa tahap yang dimulai dari jarak sebelum faktor pembelian. Tahap-tahap tersebut adalah:

1)    Menganalisa kebutuhan dan keinginan; Menganalisa kebutuhan dan keinginan ini diditujukan terutama untuk mengetahui adanya keingian dan kebutuhan yang belum terpenuhi atau terputuskan jika kebutuhan itu diketahui, maka konsumen akan segera memahami kebutuhan yang belum terpenuhi dan atau masih tertunda kebutuhannya, serta kebutuhan yang sama-sama harus segera dipenuhi. Jadi dalam tahap inilah proses pembelian mulai dilakukan.

2)    Pencarian informasi; Pencarian informasi dapat bersifat aktif dan bersifat pasif, internal maupun eksternal. Pencarian informasi yang bersifat aktif, dapat berupa kunjungan kebeberapa toko untuk membuat perbandingan harga dan kualitas produk, sedangkan pencarian informasi pasif, mungkin dengan membaca suatu iklan tanpa mempunyai tujuan khusus dalam pikirannya tentang gambaran produk yang diinginkan. Pencarian informasi intern tentang sumber pembelian dapat berasal dari media masa dan informasi dari sumber-sumber kegiatan pemasaran perusahan.

3)    Penilaian dan seleksi terhadap alternatif pembelian; Tahap ini meliputi dua tahap, yaitu: penetapan tujuan pembelian dan penilaian serta mengadakan seleksi terhadap alternatif pembelian berdasarkan tujuan pembeliannya.tujuan pembelian dari konsumen tidak selalu sama, tergantung jenis produk dan kebutuhannya. Ada konsumen yang mempunyai tujuan pembelian sekedar untuk memenuhi jangka pendek. Setelah tujuan pembelian ditetapkan, konsumen perlu mengidentifikasikan alternatif pembelian tersebut tidak dapat dipisahkan dari sumber-sumber yang dimiliki atas dasr tujuan pembelian.

4)    Keputusan untuk membeli; Keputusan untuk membeli disini merupakan proes dalam pembelian yang nyata. Jadi setelah tahap-tahap dimuka dilakukan maka konsumen harus mengambil keputusan membeli atau tidak, bila konsumen memutuskan untuk membeli, konsumen akan mempunyai serangkaian keputusan yang harus diambil menyangkut: jenis produk, merek, penjualan, kualitas, waktu pembelian dan cara membayarnya. Setiap perusahaan dapat mengusahakan untuk menyederhankan pengambilan keputusan yang dilakukan oleh konsumen, karena banyak orang yang mengalami kesulitan dalam mengambil keputusan. Untuk memasarkan dengan cara yang lebih beik, perusahaan perlu mengetahui beberapa jawaban pertanyaan yang menyangkut perilaku konsumen dalam keputusan pembeliannya.

5)    Perilaku sesudah pembelian; Semua tahap yang ada dalam proses pembelian sampai tahap kelima adalah bersifat kooperatif. Bagi perusahaan, perasaan dan perilaku sesudah pembelian juga sangat penting, dimana perilaku mereka juga sangat mempengaruhi ucapan-ucapan pembelian pada pihak lain tentang produk perusahaan tersebut. Ada kemungkianan bahwa pembelian yang memiliki ketidak sesuaian sesudah melakukan pembelian karena harganya erlalu mahal, atau mungkin tidak sesuai dengan keinginan atau gambaran sebelumnya. Untuk perusahaan dapat bertindak dengan menentukan segi-segi tertentu atau servis tertentu dari produknya.

Post a Comment for "Perilaku Konsumen - Pengertian, Teori, Faktor dan Proses Membeli"