Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Jenis-Jenis Indikator Kesenjangan

a. Tipologi Klassen
Tipologi Klassen dipergunakan untuk mengetahui klasifikasi daerah berdasarkan dua indikator utama, (1) pertumbuhan ekonomi dan (2) pendapatan (PDRB) per kapita daerah. Caranya adalah dengan menentukan pertumbuhan ekonomi pada sumbu vertikal dan rata-rata PDRB per kapita pada sumbu horizontal.

Pengelompokan pembangunan antara kabupaten/kota dapat dikelompokan sebagai berikut :

  1. Daerah cepat maju dan cepat tumbuh ( High Growth and High Income), merupakan daerah-daerah yang mengalami pertumbuhan PDRB dan tingkat pendapatan per kapita yang lebih tinggi dari rata-rata seluruh daerah. Daerah-daerah ini merupakan daerah yang paling maju dilihat dari segi pertumbuhan ekonomi dan apabila dimanfaatkan dengan baik akan membuat kesejahteraan masyarakat meningkat.
  2. Daerah maju tapi tertekan ( High Income but Low Growth), merupakan daerah-daerah yang relatif maju tetapi pada beberapa tahun terakhir laju pertumbuhan ekonominya menurun akibat tertekannya kegiatan utama daerah yang bersangkutan.
  3. Daerah berkembang cepat (High Growth but Low Income), merupakan daerah-daerah yang memiliki potensi pengembangan sangat besar namun belum dapat dikelola dengan baik. Jadi walaupun memiliki tingkat pertumbuhan ekonominya tinggi namun tingkat pendapatan per kapitanya masih rendah.
  4. Daerah relatif tertinggal (Low Growth and Low Income), merupakan daerah-daerah yang mempunyai tingkat pertumbuhan dan pendapatan per kapitanya dibawah rata-rata. Ini berarti tingkat kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonominya berada di bawah rata-rata Provinsi Jawa Tengah.


b. Indeks Williamson
Pada awal pembangunan akan terjadi disparitas regional yang tinggi dan pembangunan hanya terpusat pada daerah-daerah tertentu. Menurut Williamson (1965) pada tahap awal pertumbuhan ekonomi yang lebih maju maka keseimbangan antar daerah dan disparitas akan berkurang dengan signifikan.

Indeks Williamson - Indikator Kesenjangan
Dimana :
Yi PDRB perkapita di daerah Xi ,
Y adalah PDRB perkapita rata – rata daerah X
Fi, adalah jumlah penduduk di daerah Xi dan n merupakan keseluruhan penduduk daerah X.


Ketimpangan perekonomian antar wilayah bukan hanya terjadi di Pulau Jawa dan Luar Pulau Jawa namun yang lebih besar adalah ketimpangan antar kawasan. Kawasan Timur dan Kawasan Barat Indonesia sudah sejak lama mempunyai jurang ketimpangan yang sangat dalam. Kawasan Barat Indonesia sangat maju dari berbagai sisi termasuk perekonomian dan pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat, sedangkan Kawasan Timur Indonesia masih tertinggal dalam perekonomian maupun pertumbuhan ekonomi yang masih lambat.

Menurut Kuncoro (2004), adanya perbedaan karakteristik dan hetergenitas merupakan salah satu faktor terjadinya kesenjangan antar wilayah. Oleh karena itu pemerintah pusat harus melakukan berbagai cara untuk menutup celah ketimpangan antar wilayah maupun antar kawasan. Cara-cara yang bisa dipakai adalah mentransfer sumber daya manusia yang potensial dan memberikan teknologi baru untuk meningkatkan kinerja daerah sehingga pertumbuhan ekonomi akan berjalan dengan cepat.



--- --- ---
Sumber:
Skripsi Eko Pambudi, Analisis Pertumbuhan Ekonomi Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi (Kabupaten/Kota Di Provinsi Jawa Tengah), Program Sarjana Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro Tahun 2013

Post a Comment for "Jenis-Jenis Indikator Kesenjangan"