Jenis-Jenis Pariwisata dan Unsur Pariwisata
Jenis-jenis
pariwisata menurut James J. Spillane (1987:29-31) berdasarkan motif tujuan
perjalanan dapat dibedakan menjadi beberapa jenis pariwisata khusus, yaitu :
1. Pariwisata untuk menikmati perjalanan (Pleasure
Tourism)
Jenis pariwisata ini
dilakukan oleh orang-orang yang meninggalkan tempat tinggalnya untuk berlibur,
mencari udara segar, memenuhi kehendak ingintahunya, mengendorkan ketegangan
syaraf, melihat sesuatu yang baru, menikmati keindahan alam, mengetahui hikayat
rakyat setempat, mendapatkan ketenangan.
2. Pariwisata untuk rekreasi (Recreation Tourism)
Pariwisata ini
dilakukan untuk pemanfaatan hari-hari libur untuk beristirahat, memulihkan
kembali kesegaran jasmani dan rohaninya, dan menyegarkan diri dari keletihan
dan kelelahannya. Dapat dilakukan pada tempat yang menjamin tujuan-tujuan
rekreasi yang menawarkan kenikmatan yang diperlukan seperti tepi pantai,
pegunungan, pusat-pusat peristirahatan dan pusat-pusat kesehatan.
3. Pariwisata untuk kebudayaan (Cultural Tourism)
Jenis ini ditandai
oleh adanya rangkaian motivasi, seperti keinginan untuk belajar di pusat-pusat
pengajaran dan riset, mempelajari adat-istiadat, kelembagaan, dan cara hidup masyarakat
yang berbeda-beda, mengunjungi monumen bersejarah, peninggalan masa lalu,
pusat-pusat kesenian dan keagamaan, festival seni musik, teater, tarian rakyat
dan lain-lain.
4. Pariwisata untuk olahraga (Sports Tourism)
Pariwisata ini dapat
dibagi lagi menjadi dua kategori:
a. Big sports events,
yaitu peristiwa-peristiwa olahraga besar seperti Olympiade Games, kejuaraan ski
dunia, kejuaraan tinju dunia, dan lain-lain yang menarik perhatian bagi
penonton atau penggemarnya.
b. Sporting tourism
of the Practitioners, yaitu pariwisata olahraga bagi mereka yang ingin berlatih
dan mempraktekkan sendiri seperti pendakian gunung, olahraga naik kuda,
berburu, memancing dan lain-lain.
5. Pariwisata untuk urusan usaha dagang (Business
Tourism)
Menurut para ahli
teori, perjalanan pariwisata ini adalah bentuk profesional travel atau
perjalanan karena ada kaitannya dengan pekerjaan atau jabatan yang tidak
memberikan kepada seseorang untuk memilih tujuan maupun waktu perjalanan.
6. Pariwisata untuk berkonvensi (Convention Tourism)
Pariwisata ini banyak
diminati oleh negara-negara karena ketika diadakan suatu konvensi atau
pertemuan maka akan banyak peserta yang hadir untuk tinggal dalam jangka waktu
tertentu dinegara yang mengadakan konvensi. Negara yang sering mengadakan
konvensi akan mendirikan bangunan-bangunan yang menunjang diadakannya
pariwisata konvensi.
Ada berbagai macam
bentuk perjalanan wisata menurut Gamal Suwantoro (2004:14-17) bila ditinjau
dari berbagai macam segi, yaitu:
1. Dan segi jumlahnya wisata dibedakan atas:
a. Individual tour
(wisatawan perseorangan) yaitu suatu perjalanan wisata yang dilakukan oleh satu
orang atau pasangan suami istri.
b. Family group tour
(wisata keluarga) yaitu suatu perjalanan wisata yang dilakukan oleh serombongan
keluarga yang masih mempunyai hubungan kekerabatan.
c. Group tour (wisata
rombongan) yaitu perjalanan wisata yang dilakukan bersama-sama dan dipimpin
oleh seseorang.
2. Dari segi kepengaturannya wisata dibedakan atas:
a. Pre-arranged tour
(wisata berencana) yaitu suatu perjalanan wisata yang telah diatur pada jauh
hari sebelumnya.
b. Package tour
(wisata paket atau paket wisata) yaitu suatu produk perjalanan wisata yang
dijual oleh suatu perusahaan biro perjalanan.
c. Coach tour (wisata
terpimpin) yaitu paket perjalanan ekskursi yang dijual oleh biro perjalanan
dengan dipimpin oleh seorang pemandu wisata.
d. Special arranged
tour (wisata khusus) yaitu suatu perjalanan wisata yang disusun secara khusus
guna memenuhi permintaan wisatawan atau lebih sesuai dengan kepentingan
wisatawan.
e. Optional tour
(wisata tambahan) yaitu suatu perjalanan wisata tambahan diluar pengaturan yang
telah disusun atas permintaan pelanggan.
3. Dari segi maksud dan tujuannya wisata dibedakan
atas:
a. Holiday tour
(wisata liburan) yaitu suatu perjalanan wisata yang diselenggarakan dan diikuti
oleh anggotanya guna berlibur, bersenang senang dan menghibur diri.
b. Familiarization
tour (wisata pengenalan) yaitu suatu perjalanan yang dimaksudkan guna mengenal
lebih lanjut bidang atau daerah yang mempunyai kaitan dengan pekerjaan.
c. Educational tour
(wisata pendidikan) yaitu suatu perjalanan wisata yang dimaksudkan untuk
memberikan gambaran, studi perbandingan ataupun pengetahuan mengenai bidang
kerja yang dikunjungi.
d. Scientific tour
(wisata pengetahuan) yaitu perjalanan wisata yang tujuan pokoknya adalah untuk
memperoleh pengetahuan atau penyelidikan terhadap suatu bidang ilmu
pengetahuan.
e. Pileimage tour
(wisata keagamaan) yaitu perjalanan wisata yang dimaksudkan guna melakukan
ibadah keagamaan.
f. Special mission
tour (wisata program khusus) yaitu suatu perjalanan wisata yang dimaksudkan
untuk mengisi kekosongan khusus.
g. Hunting tour
(wisata perburuan) yaitu kunjungan wisata untuk menyelenggarakan perburuan
binatang yang diijinkan sebagai hiburan.
4. Dan segi penyelenggaraannya wisata dibedakan atas:
a. Excursion
(ekskursi) yaitu suatu perjalanan wisata jarak pendek yang ditempuh kurang dari
24 jam guna mengunjungi satu atau lebih objek.
b. Safari tour yaitu
perjalanan wisata yang diselenggarakan secara khusus dengan perlengkapan khusus
yang tujuan maupun objeknya bukan merupakan objek kunjungan wisata pada
umumnya.
c. Cruize tour yaitu
perjalanan wisata dengan menggunakan kapal pesia mengunjungii objek wisata
bahari dan objek wisata di darat tetapi menggunakan kapal pesiar.
d. Youth tour (wisata
remaja) yaitu kunjungan wisata yang khusus diperuntukkan bagi para remaja
menurut umur yang ditetapkan.
e. Marine tour
(wisata bahari) yaitu suatu kunjungan ke objek wisata khususnya untuk
menyaksikan keindahan lautan, wreck-diving (menyelam) dengan perlengkapan selam
lengkap.
Robert W. Macintosh
(1972) dalam Yoeti (2008: 113) mengemukakan empat hal mengapa orang melakukan
perjalanan wisata, yaitu:
1. Motivasi fisik
Orang-orang melakukan
perjalanan wisata dengan tujuan untuk mengembalikan keadaan fisik yang sudah
lelah karena bekerja, perlu beristirahat dan bersantai, melakukan kegiatan
olahraga, agar kembali semangat ketika masuk kerja.
2. Motivasi kultural
Orang-orang tergerak
hatinya untuk melakukan perjalanan wisata disebabkan ingin melihat dan
menyaksikan tingkat kemajuan budaya suatu bangsa, baik kebudayaan dimasa lalu
maupun apa yang sudah dicapai sekarang, adatistiadat, kebiasaan hidup (the way
of life) suatu bangsa atau daerah yang berbeda.
3. Motivasi personal
Orang-orang ingin
melakukan perjalanan wisata karena ada keinginan untuk mengunjungi sanak
keluarga atau teman yang sudah lama tidak bertemu.
4. Motivasi status dan prestise
Ada orang-orang
tertentu yang beranggapan dengan melakukan perjalanan wisata dapat meningkatkan
status dan prestise keluarga, menunjukkan mereka memilki kemampuan dibandingkan
dengan orang lain.
Menurut James J.
Spillane (1987) terdapat lima unsur industri pariwisata yang sangat penting,
yaitu:
1. Attractions (daya tarik)
Attractions dapat
digolongkan menjadi dua yaitu site attractions dan event attractions. Site
attractions merupakan daya tarik fisik yang permanen dengan lokasi yang tetap
seperti kebun binatang, keraton dan museum. Sedangkan event attractions adalah
atraksi yang berlangsung sementara dan lokasinya dapat dipindah dengan mudah
seperti festival, pameran atau pertunjukan kesenian daerah.
2. Facilities (fasilitas-fasilitas yang diperlukan)
Fasilitas cenderung
berorientasi pada daya tarik disuatu lokasi karena fasilitas hares terletak
dengan pasarnya. Selama tinggal ditempat tujuan wisata wisatawan memerlukan
tidur, makan dan minum oleh karena itu sangat dibutuhkan fasilitas penginapan.
Selain itu ada kebutuhan akan support industries seperti toko souvenir, cuci
pakaian, pemandu, dan fasilitas rekreasi.
3. Infrastucture (infrastruktur)
Daya tarik dan
fasilitas tidak dapat dicapai dengan mudah kalau belum ada infrastruktur dasar.
Perkembangan infrastruktur perlu untuk mendorong perkembangan pariwisata.
Infrastruktur dan suatu daerah sebenarnya dinikmati baik oleh wisatwan maupun
masyarakat yang juga tinggal di daerah wisata, maka penduduk akan mendapatkan
keuntungan. Pemenuhan atau penciptaan infrastruktur adalah suatu cara untuk
menciptakan suasana yang cocok bagi perkembangan pariwisata.
4. Transportations (transportasi)
Dalam pariwisata
kemajuan dunia transportasi atau, pengangkutan sangat dibutuhkan karean sangat
menentukan jarak dan waktu dalam suatu perjalanan wisata. Transportasi baik
darat, udara maupun laut merupakan suatu unsur utama langsung yang merupakan
tahap dinamis gejala-gejala pariwisata.
5. Hospitality (keramahtamahan)
Wisatawan yang berada
dalam lingkungan yang tidak mereka kenal memerlukan kepastian jaminan keamanan
khususnya untuk wisatawan asing yang memerlukan gambaran tentang tempat tujuan
wisata yang akan didatangi. Maka kebutuhan dasar akan keamanan dan perlindungan
harus disediakan dan juga keuletan serta kerarnahtamahan tenaga kerja wisata
perlu dipertimbangkan supaya wisatawan merasa aman dan nyaman selama perjalanan
wisata.
--- --- ---
Sumber:
Skripsi Arifta Budi, Analisis Permintaan Obyek Wisata Masjid
Agung Semarang (Program Sarjana Fakultas
Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro Tahun 2013)
Post a Comment for "Jenis-Jenis Pariwisata dan Unsur Pariwisata"