Permintaan Pariwisata
Permintaan dalam industri pariwisata terdiri dari beberapa fasilitas atau produk yang berbeda bukan raja dalam hal sifat, akan tetapi juga manfaat dan kebutuhannya bagi wisatawan. Dalam ilmu ekonomi kebutuhan-kebutuhan yang dapat diperoleh dengan mudah tidak merupakan barang-barang ekonomi karena dapat diperoleh secara bebas seperti udara segar, pemandangan yang indah atau cuaca yang cerah. Hal itu tidak berlaku dalam industri pariwisata, justru barangbarang yang termasuk free goods ini dapat meningkatkan kepuasan bagi wisatawan (Yoeti, 2008:119).
Fasilitas
dan produk yang dihasilkan oleh perusahaan yang berbeda dan diperlukan oleh
wisatawan pada waktu yang berbeda-beda pula. Permintaan dalam industri
pariwisata tidak hanya terbatas pada waktu yang diperlukan pada saat perjalanan
wisata diperlukan, akan tetapi jauh sebelum melakukan perjalanan, permintaan
itu sudah mengemuka seperti informasi tentang daerah tujuan wisata, hotel
tempat untuk menginap, transportasi yang akan digunakan, tempat-tempat yang
akan dikunjungi dan berapa banyak uang yang harus dibawa (Yoeti, 2008: 119).
Permintaan
dalam industri pariwisata tidak hanya membutuhkan A single services tetapi juga
membutuhkan kombinasi dan bermacam-macam pelayanan yang ditawarkan dalam suatu
paket wisata yang dalam ilmu ekonomi pariwisata sebagai A Assortment of
Services. Karena itu permintaan dapat dibagi menjadi enam kelompok yang saling
melengkapi menurut G.A.Schmoll (Yoeti, 2008 : 120-121).
1. Travel
preparation, sebelum membeli paket wisata akan terlebih dahulu memerlukan
information, advice, reservations, tickets and vouchers, money exchanges,
travel clothing and equipments.
2.
Movement, dalam perjalanan wisatawan memerlukan transportation to and from
destination, sightseeing and tours, safaries, act at the tourist destination.
3.
Accommodation and catering, setibanya pada suatu daerah tujuan wisata wisatawan
akan memerlukan hotel and motel rooms, camping sites and restaurant, bar and
cafe.
4.
Activities at the destination, didaerah tujuan wisata wisatawan memerlukan
entertaiment, sports sightseeing, snooping, visit to museums.
5.
Purchases and personal needs, sebagai kenang-kenang pada suatu daerah tujuan
wisata wisatawan akan membeli bermacam-macam oleh-oleh dalam bentuk purchases
of personal items, clothing, medical care, souvenirs dan lain-lain.
6.
Recording an preserving impressions, untuk keperluan dokumen perjalanan
wisatawan memerlukan purchases of film, camera, photos or studio shooting dan
lain-lain.
Permintaan dalam kepariwisataan (tourist demand) dapat dibagi menjadi dua, yaitu potential demand dan actual demand. Yang dimaksud dengan potential demand adalah sejumlah orang yang berpotensi untuk melakukan perjalanan wisata karena memiliki waktu luang dan tabungan yang relatif cukup. Sedangkan yang dimaksud dengan actual demand adalah orang-orang yang sedang melakukan perjalanan wisata pada suatu daerah tujuan wisata tertentu (Yoeti, 2008:123).
Menurut
Archer (1976), Johnson and Ashworth (1990) and Sheldon (1990) (dalam Sinclair
dan Stabler, 1997:37) fungsi permintaan dari pariwisata pada suatu periode waktu
tertentu adalah:
Fungsi
permintaan dari pariwisata pada suatu periode waktu tertentu
Dij = f (Yi, Pij/k, Eij/k,
Tij/k, DV)
Keterangan:
Dij = permintaan pariwisata dengan daerah asal i untuk daerah tujuan j
Yi = pendapatan asli dari daerah i
Pij/k = harga relatif antara daerah i dan daerah tujuan j dan daerah tujuan k
Eij/k = nilai tukar antara daerah i dan daerah tujuan j dengan daerah tujuan k
Tij/k = biaya transportasi antara daerah i dan daerah tujuan j dan daerah tujuan k
DV = variabel dummy untuk memperhitungkan hal-hal yang bersifat seperti acara olahraga atau gejolak politik.
Berbeda
dengan permintaan terhadap barang dan jasa pada umumnya, permintaan industri
pariwisata memiliki karakter sendiri, beberapa ciri atau karakter permintaan
pariwisata menurut Yoeti (2008, 139-143):
1. Sangat
dipengaruhi oleh musim
2. Terpusat
pada tempat-tempat tertentu
3.
Tergantung pada besar kecilnya pendapatan
4. Bersaing
dengan permintaan akan barang-barang mewah
5.
Tergantung tersedianya waktu senggang
6.
Tergantung teknologi transportasi
7. Size of
family (jumlah orang dalam keluarga)
8.
Aksesibilitas
Menurut
Yoeti (2008:123-128) terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
permintaan pariwisata antara lain sebagai berikut:
1. General
Demand Factors
Secara umum
permintaan terhadap barang dan jasa industri pariwisata tergantung pada hal-hal
sebagai berikut:
a.
Purchasing power
Kekuatan
untuk membeli banyak ditentukan oleh disposible income yang erat kaitannya
dengan tingkat hidup (standard of living) dan intensitas perjalanan (travel
intensity) yang dilakukan. Semakin besar pendapatan yang bebas digunakan akan
semakin besar kemungkinan perjalanan yang diinginkan.
b.
Demographic structure and trends
Besarnya
jumlah penduduk dan pertumbuhan penduduk akan mempengaruhi permintaan terhadap
produk industri pariwisata. Negara yang memiliki penduduk banyak tetapi
pendapatan perkapitanya kecil akan memiliki kesempatan kecil untuk melakukan
perjalanan wisata.
Faktor lain
adalah struktur usia penduduk. Penduduk yang masih muda dengan pendapatan
rata-rata relatif tinggi akan lebih besar pengaruhnya dibanding denangan
penduduk yang berusia pensiun.
c. Sosial
and cultural factors
Industrialisasi
tidak hanya menghasilkan struktur pendapatan masyarakat relatif tinggi, juga
meningkatkan pemerataan pendapatan dalam masyarakat sehingga memungkinkan
memiliki kesempatan melakukan perjalanan wisata untuk menghilangkan kejenuhan
bekerja, menghilangkan strees, sehingga melakukan rekreasi sudah merupakan keharusan.
d. Travel
motivations and attitudes
Motivasi
untuk melakukan perjalanan wisata sangat erat hubungan dengan kondisi sosial
dan budaya masyarakatnya. Masih eratnya hubungan kekeluargaaan masyarakat dan
sering melakukan saling berkunjung membuat perjalanan akan sering dilakukan dan
tentunya akan meningkatkan permintaan untuk melakukan perjalanan wisata.
e.
Opportunities to travel and tourism marketing intensity
Adanya
insentif untuk melakukan perjalanan wisata akan meningkatkan perjalanan wisata
ke seluruh dunia seperti meeting, incentive, convention and exhibition (MICE).
Kesempatan untuk melakukan perjalanan wisata tidak hanya karena biaya
perjalanan ditanggung perusahaan, juga memberi kesempatan kepada keluarga ikut
melakukan perjalanan wisata, anak dan istri mendampingi suami dalam
berpartisipasi dalam suatu konferensi tertentu.
2. Factors
Determining Specific Demand
Faktor-faktor
yang akan mempengaruhi permintaan khusus terhadap daerah tujuan wisata tertentu
yang akan dikunjungi ditentukan oleh beberapa faktor yaitu:
a. Harga
Pada
kebanyakan industri jasa harga biasanya menjadi masalah kedua karena yang
terpenting adalah kualitas yang harus disesuaikan dengan kebutuhan dan
keinginan sesuai dengan waktu yang diinginkan. Dalam kepariwisataan sudah biasa
dilakukan price differentiation secara umum sebagai suatu strategi dalarn
pemasaran. Sebagai contoh misalnya sedikitnya dijumpai 15 tarif perjalanan
round trip yang disusun oleh International Air Transportation Association
(IATA) berdasarkan musim, rata-rata lamanya tinggal, umur penumpang, dan
pelayanan ditempat tujuan.
b. Daya
tarik wisata
Keputusan
untuk melakukan perjalanan lebih banyak menyangkut pernilihan daerah tujuan
wisata. Pemilihan ini ditentukan oleh daya tarik yang terdapat di daerah yang
akan dikunjungi.
c.
Kemudahan berkunjung
Aksesibilitas
ke daerah tujuan wisata yang akan dikunjungi banyak mempengaruhi pilihan
wisatawan, wisatawan menginginkan tersedianya macam-macam transportasi yang
dapat digunakan dengan harga yang bervariasi. Karena biaya transportasi akan
mempengaruhi biaya perjalanan secara keseluruhan. Tersedianya prasarana yang
memadai akan menjadi pilihan seperti bandara yang nyaman dan bersih, jalan yang
tidak berlubang-lubang menuju obyek wisata, tersedianya tenaga listrik dan air
bersih.
d.
Informasi dan layanan sebelum kunjungan
Wisatawan
biasanya memerlukan pre-travel service didaerah tujuan wisata yang mereka
kunjungi dan tersedia tourist information service yang dapat menjelaskan
tempat-tempat yang akan dikunjungi wisatawan, kendaraan yang digunakan, waktu
perjalanan dan keperluan yang dibutuhkan.
e. Citra
Wisatawan
memiliki kesan dan impian tersendiri tentang daerah tujuan wisata yang akan
dikunjungi. Citra dari daerah tujuan wisata akan mempengaruhi permintaan wisata
daerah tersebut.
--- --- ---
Sumber:
Skripsi Arifta Budi, Analisis Permintaan Obyek Wisata Masjid
Agung Semarang (Program Sarjana Fakultas
Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro Tahun 2013)
Post a Comment for "Permintaan Pariwisata"