Permintaan Pariwisata - Faktor yang Mempengaruh dan Pembagiannya
Permintaan
pariwisata berpengaruh terhadap semua faktor perekonomian, perorangan
(individu), Usaha Kecil Menengah, perusahaan swasta, dan sektor pemerintah
(Sinclair dan Stabler, 1997 dalam Dhita Triana Dewi, 2010).
Pariwisata
dipandang sebagai suatu jasa yang sangat disukai (Preferred goods or services),
karena ia lebih banyak dilakukan ketika pendapatan meningkat. Di saat banyak
keluarga yang memasuki kelompok pendapatan lebih tinggi, maka permintaan untuk
berwisata meningkat lebih cepat dari pendapatan.
Menurut James J.
Spillane (1987), salah satu faktor yang sangat mempengaruhi permintaan adalah
mobilitas yang timbul oleh berbagai macam dorongan kebutuhan/kepentingan yang
disebut dengan istilah motivasi, yang dapat digolongkan sebagai berikut :
a) Dorongan
kebutuhan dagang atau ekonomi,
b) Dorongan
kebutuhan kepentingan politik,
c) Dorongan
kebutuhan keamanan,
d) Dorongan
kebutuhan kesehatan,
e) Dorongan
kebutuhan pemukiman,
f) Dorongan
kebutuhan kepentingan keagamaan,
g) Dorongan
kebutuhan kepentingan pendidikan,
h) Dorongan
kebutuhan minat kebudayaan,
i) Dorongan
kebutuhan hubungan keluarga, dan
j) Dorongan
kebutuhan untuk rekreasi.
Permintaan dalam
kepariwisataan dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Potential
Demand, yaitu sejumlah orang yang berpotensi untuk melakukan perjalanan wisata,
dan
2. Actual Demand,
adalah orang-orang yang melakukan perjalanan wisata pada suatu daerah tujuan
wisata tertentu (Oka A. Yoeti, 2008). Permintaan dalam industri pariwisata juga
ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain :
1. General Demand
Factors
a. Purchasing Power
Kekuatan untuk
membeli banyak ditentukan oleh pendapatan yang siap dibelanjakan (disposable
income) yang erat kaitannya dengan standar hidup dan intensitas perjalanan yang
dilakukan. Semakin tinggi pendapatan seseorang maka semakin tinggi pula
kemungkinan seseorang untuk melakukan perjalanan wisata.
b. Demographic
Structure and Trends
Permintaan
pariwisata ditentukan oleh besarnya jumlah penduduk dan pertumbuhan penduduk,
serta struktur usia penduduk. Jumlah penduduk yang banyak dengan pendapatan
perkapita yang kecil akan memperkecil kemungkinan/kesempatan melakukan
perjalanan wisata. Dan penduduk yang masih muda dengan pendapatan relative
tinggi akan berpengaruh lebih besar dalam melakukan perjalanan wisata
dibandingkan dengan penduduk yang berusia pensiun.
c. Social and
Culture Factors
Industrialisasi
yang menyebabkan meningkatnya pemerataan pendapatan dalam masyarakat sehingga
waktu senggang meningkat dan ada liburan yang dibayar membuat orang-orang
berkecenderungan sering melakukan perjalanan wisata.
d. Travel
Motivation and Attitudes
Motivasi untuk
malakukan perjalanan wisata sangat erat hubungannya dengan kondisi sosial dan
budaya masyarakatnya. Masih eratnya hubungan kekeluargaan masyarakat dan sering
melakukan saling berkunjung satu dengan yang lain sehingga meningkatkan
permintaan untuk melakuka perjalanan wisata.
e. Opportunities to
Travel and Tourism Marketing Intencity
Adanya Meeting,
Incentive, Convention dan Exhibition (MICE) membuat kesempatan untuk melakukan
perjalanan wisata tidak hanya karena biaya perjalanan yang ditanggung
perusahaan, tetapi juga memberi kesempatan kepada keluarga untuk ikut melakukan
perjalanan wisata.
2. Determining
Specific Demand Factors
Faktor-faktor
penentu permintaan yang khusus terhadap daerah tujuan wisata tertentu yang akan
dikunjungi adalah sebagai berikut :
a. Harga
Secara umum, price
differentiation berlaku dalam kepariwisataan sebagai suatu strategi dalam
pemasaran. Faktor harga sangat menentukan dalam persaingan antara sesama tor
operator. Bila perbedaan dalam fasilitas tidak begitu berbeda, wisatawan
cenderung akan memilih harga paket wisata yang lebih murah.
b. Daya Tarik
Wisata
Daya tarik yang
terdapat di daerah tujuan wisata yang akan dikunjungi sangat mempengaruhi
pemilihan daerah tujuan wisata. Karena orang tidak mau mengunjungi daerah
wisata dengan daya tarik biasa saja, karena mereka harus membayar dan
meluangkan waktu untuk melakukan perjalanan wisata. Sehingga mereka tidak mau
merasa kecewa. Daya tarik tujuan wisata dapat di sukung dengan fasilitas dan
infrastruktur yang lengkap dan memadai.
c. Kemudahan
Berkunjung
Kemudahan
transportasi ke daerah tujuan wisata yang akan dikunjungi akan mempengaruhi
pilihan wisatawan. Tersedianya prasarana yang memadai akan menjadi faktor
penting dalam menentukan perjalanan wisata yang akan dilakukannya. Mereka akan
mempertimbangkan hal-hal seperti ; bandara yang bersih dan nyaman, jalan yang
mulus menuju obyek wisata, transportasi yang mudah dan nyaman, dan lain
sebagainya.
d. Informasi dan
Layanan Sebelum Kunjungan
Faktor Tourism
Information Service sangat penting untuk diketahui wisatawan karena dapat
memberikan gambaran dan penjelasan tentang tempat-tempat yang akan dikunjungi
wisatawan, kendaraan yang akan dipakai, waktu dan apa saja yang perlu dibawa,
pelayanan pemesanan tiket, perpanjangan visa, penukaran valuta asing, dan
sebagainya.
e. Citra
Wisatawan memiliki
kesan dan harapan tersendiri tentang daerah tujuan wisata yang akan dikunjungi.
Apakah kunjungan yang dilakukan akan seperti yang diharapkan, dan terhindar
dari pikiran negatif seperti bencana alam atau bom sehingga kan meninggalkan
kesan yang baik saat mereka kembali ke daerah/Negara asalnya. Keramahtamahan
tenaga kerja tujuan wisata juga perlu dipertimbangkan untuk menciptakan citra
yang bagus di mata wisatawan.
--- --- ---
Sumber:
Skripsi Linda Agustiana, Analisis Efisiensi Obyek Wisata Di
Kabupaten Wonosobo (Program Sarjana Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas
Diponegoro Tahun 2013)
Post a Comment for "Permintaan Pariwisata - Faktor yang Mempengaruh dan Pembagiannya"