Tiga Tingkatan Budaya Perusahaan Schein
Schein (1992: 16-27) menggambarkan budaya perusahaan ke dalam tiga tingkatan, yaitu :
a. Artifak dan perilaku
Merupakan tingkat budaya yang tampak di permukaan. Termasuk didalam artifak adalah semua fenomena yang dapat dilihat, didengar, dan dirasakan ketika seseorang memasuki sebuah kelompok dengan budaya yang masih asing baginya. Termasuk dalam artifak ini adalah produk yang tampak seperti bahasa, teknologi, produksi, gaya dalam berbusana, perayaan, mitos dan cerita tentang organisasi/perusahaan, dan lain-lain.
b. Nilai-nilai yang diyakini
Tingkat ini tidak dapat terlihat. Nilai-nilai ini terungkap melalui pola-pola perilaku tertentu. Dalam organisasi, nilai-nilai tertentu umumnya dicanangkan oleh tokoh-tokoh pendiri dan pemimpinya yang menjadi pegangan dalam menekan ketidakpastian pada bidang-bidang yang kritis. Nilai-nilai ini menjadi sesuatu yang tidak lagi didiskusikan, tetapi membentuk suatu kesadaran dan secara eksplisit diucapkan serta dilakukan karena telah berfungsi sebagai norma atau moral yang memandu anggota organisasi dalam menghadapi situasi tertentu dan melatih anggota baru.
c. Asumsi-asumsi dasar
Merupakan tingkatan yang paling dalam, yang mendasari nilai-nilai, yaitu tingkat keyakinan (belief). Tingkatan ini terdiri dari berbagai asumsi dasar. Asumsi-asumsi dasar ini telah ada sebelumnya dan menjadi panduan perilaku bagi anggota organisasi dalam memandang suatu permasalahan. Jika asumsi dasar ini dipegang teguh, maka anggota organisasi akan merumuskan perilaku berdasarkan pada kesepakatan-kesepakatan yang berlaku. Asumsi dasar ini cenderung untuk tidak dipertentangkan atau diperdebatkan dan cenderung sangat sulit diubah.
Ketiga tingkatan ini dapat dilihat pada gambar dihalaman berikut ini :
Post a Comment for "Tiga Tingkatan Budaya Perusahaan Schein"