Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Contingent Valuation Method (CVM)

Pendekatan CVM pertama kali dikenalkan oleh Davis (1963) dalam peneliannya mengenai perilaku perburuan (hunter) di Miami. Pendekatan ini baru populer sekitar pertengahan 1970-an ketika pemerintah Amerika Serikat mengadopsi pendekatan ini untuk studi – studi sumber daya alam. 



Pendekatan ini disebut contingent (tergantung) karena pada prakteknya, informasi yang diperoleh tergantung pada hipotesis yang dibangun. Misalnya, seberapa besar biaya yang harus ditanggung, bagaimana pembayarannya, dan sebagainya.


Pendekatan CVM ini secara teknis dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu teknik eksperimental melalui simulasi dan permainan, serta teknik survey. Pendekatan CVM sering digunkaan untuk mengukur nilai pasif (nilai non pemanfaatan) sumber daya alam atau sering juga dikenal dengan nilai keberadaan. CVM pada hakikatnya bertujuan untuk mnegtahui:

  1. Keinginan membayar (willingness to pay atau WTP) dari masyarakat. Misalnya terhadap perbikan kualitas lingkungan (air, udara, dsb)
  2. Keinginan untuk menerima (willingness to accept atau WTA) terhadap kerusakan suatu lingkungan yang terjadi.

Post a Comment for "Contingent Valuation Method (CVM)"