Pengertian Keterlibatan Kerja Menurut Ahli
Pengambilan keputusan dalam organisasi dapat dipandang sebagai suatu rangkaian kesatuan dari kontrol manajemen total dan dominasi pekerja. Diantara rangkaian tersebut sejumlah tingkat keterlibatan yang berbeda dapat dibedakan. Perbedaan umum yang paling menonjol adalah komunikasi ke bawah dari manajemen, sistem komunikasi dua arah atau bilateral, pengaturan konsultasi dimana para karyawan diberi kesempatan untuk memperoleh hak yang sesungguhnya di dalam pengambilan keputusan, sistem pengendalian yang didelegasikan, dan berbagai macam pengambilan keputusan bersama.
Keterlibatan kerja menurut Werther dan Davis (1993:534) adalah suatu metode sistematis yang berusaha memberdayakan karyawan untuk berpartisipasi dalam keputusan yang diambil oleh perusahaan sehingga mereka merasa mempunyai rasa memiliki dengan perusahaan tersebut. Keterlibatan kerja menurut Guion (Rabinowitz & Hall, 1977:265) akan melibatkan unsur ego.
Individu akan menyadari bahwa pekrjaan merupakan hal yang penting bagi dirinya. Keterlibatan pada pekerjaan merupakan suatu komitmen terhadap kelompok tugas-tugas utama. Keberhasilan peran atas tugas-tugas yang dilakukan merupakan hasil akhir yang diharapkan. Tingkat keterlibatan kerja mempunyai hubungan dengan keberhasilan maupun kegagalan dalam peran pekerjaan yang akan mempengaruhi image pribadi.
Beberapa ahli (Alport, 1943, Dubin, 1966, Gurin, et., al., 1960 dalam Elloy, et.,al., 1995:1) menggambarkan individu yang terlibat dalam kerja jika mereka :
Diantara beberapa pendapat dari para ahli, yang mampu memberikan arahan dan konsep pemahaman yang paling memuaskan sesuai dengan keadaan saat ini adalah pendapat dari Kanungo (1979, 1982). Kanungo membatasi bidang keterlibatan kerja pada suatu dimensi sikap dan perilaku kognitif terhadap pekerjaan. Konsep ini harus dipandang sebagai suatu gaya identifikasi psikologis yang menyeluruh terhadap pekerjaan (dalam Elloy, 1995:1).
Rambo (Agustina, 1997 : 14) berpendapat bahwa keterlibatan kerja memiliki aspek-aspek sebagai berikut :
Dari beberapa definisi keterlitasan kerja diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa keterlibatan kerja merupakan tingkatan yang menunjukkan seberapa jauh seseorang mengidentifikasikan dirinya secara psikologis dengan pekerjaannya sehingga mampu terlibat secara emosi dengan pekerjaan, serta punya harapan dan kebanggaan yang besar terhadap pekerjaan.
Keterlibatan kerja menurut Werther dan Davis (1993:534) adalah suatu metode sistematis yang berusaha memberdayakan karyawan untuk berpartisipasi dalam keputusan yang diambil oleh perusahaan sehingga mereka merasa mempunyai rasa memiliki dengan perusahaan tersebut. Keterlibatan kerja menurut Guion (Rabinowitz & Hall, 1977:265) akan melibatkan unsur ego.
Individu akan menyadari bahwa pekrjaan merupakan hal yang penting bagi dirinya. Keterlibatan pada pekerjaan merupakan suatu komitmen terhadap kelompok tugas-tugas utama. Keberhasilan peran atas tugas-tugas yang dilakukan merupakan hasil akhir yang diharapkan. Tingkat keterlibatan kerja mempunyai hubungan dengan keberhasilan maupun kegagalan dalam peran pekerjaan yang akan mempengaruhi image pribadi.
Beberapa ahli (Alport, 1943, Dubin, 1966, Gurin, et., al., 1960 dalam Elloy, et.,al., 1995:1) menggambarkan individu yang terlibat dalam kerja jika mereka :
- Secara aktif berpartisipasi dalam pekerjaan.
- Memandang aspek keterlibatan kerja sebagai suatu pusat kepentingan hidup.
- Memandang kinerja sebagai suatu pusat dari harga diri yang mereka miliki.
Diantara beberapa pendapat dari para ahli, yang mampu memberikan arahan dan konsep pemahaman yang paling memuaskan sesuai dengan keadaan saat ini adalah pendapat dari Kanungo (1979, 1982). Kanungo membatasi bidang keterlibatan kerja pada suatu dimensi sikap dan perilaku kognitif terhadap pekerjaan. Konsep ini harus dipandang sebagai suatu gaya identifikasi psikologis yang menyeluruh terhadap pekerjaan (dalam Elloy, 1995:1).
Rambo (Agustina, 1997 : 14) berpendapat bahwa keterlibatan kerja memiliki aspek-aspek sebagai berikut :
- Adanya keterlibatan emosional terhadap pekerjaannya
- Adanya harapan yang besar terhadap pekerjaannya
- Adanya kebanggan terhadap pekerjaannya
- Adanya tanggung jawab yang besar terhadap pekerjaannya
Dari beberapa definisi keterlitasan kerja diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa keterlibatan kerja merupakan tingkatan yang menunjukkan seberapa jauh seseorang mengidentifikasikan dirinya secara psikologis dengan pekerjaannya sehingga mampu terlibat secara emosi dengan pekerjaan, serta punya harapan dan kebanggaan yang besar terhadap pekerjaan.
Post a Comment for "Pengertian Keterlibatan Kerja Menurut Ahli"