Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

7 Variable Marketing Mix (Bauran Pemasaran)

Pengertian Marketing Mix (Bauran Pemasaran)
Seperti diketahui bahwa pemasaran sangat penting bagi kelangsungan hidup perusahaan untuk tumbuh dan berkembang dimasa yang akan datang. Akan tetapi untuk melaksanakan kegiatan pemasaran bukanlah hal mudah, semua anggota perusahaan harus ikut serta dan aktif dalam mendukung tercapainya tujuan perusahaan. Selain itu volume penjualan barang dan jasa banyak tergantung pada beberapa faktor antara lain : kualitas produk dan penampilan produk, serta cara penyampaian hingga sampai pada konsumen dan harga yang diterapkan perusahaan.
Semua faktor yang dikuasai dan dikendalikan oleh perusahaan untuk memepengaruhi permintaan konsumen terhadap barang dan jasa dikenal dengan istilah bauran pemasaran. Untuk lebih jelasnya mengenai pengertian dari bauran pemasaran, berikut defenisi bauran pemasaran dari para ahli.
7 Variable Marketing Mix (Bauran Pemasaran)

Menurut William J. Stanton ( 1996, 45 ) menyebutkan :
“Marketing Mix (bauran pemasaran) adalah istilah yang dipakai dalam melukiskan kombinasi dari keempat masukan yang merupakan inti Dari system pemasaran perusahaan. Keempat elemen tersebut adalah penawaran produk, struktur harga, kegaitan promosi dan system distribusi .”
Menurut Marius P. Angiopora, SE ( 1999, 24 ) menyebutkan :
“Marketing Mix (bauran pemasaran) adalah perangkat variabel-variabel pemasaran terkontrol yang digabungkan perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan dalam pasar sasaran (target market).”

Jadi dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Marketing Mix merupakan sekumpulan variabel-variabel pemasaran yang dapat dikendalikan dan dipergunakan oleh perusahaan dalam pencapaian sasaran dari tujuan perusahaannya, melalui pemanfaatan kombinasi dari variabel-variabel seperti harga, produk, promosi, dan saluran distribusi agar dapat memuaskan konsumen secara lebih baik lagi di bandingkan dengan apa yang dilakukan oleh pesaingnya.

Dibawah ini akan diterangkan secara ringkas variabel-variabel yang tercakup dalam bauran pemasaran (dalam hal ini berkaitan dengan jasa), yang mana variabel-variabel tersebut adalah :
1. Kebijaksanan Produk (Product)
Didalam strategi bauran pemasaran, strategi ini merupakan unsur yang paling penting sebab dengan produk inilah perusahaan pertama kali akan memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Dengan demikian produk yang dihasilkan atau yang akan dipasarakan akan menemukan penetapan harga, menentukan kegiatan promosi, dan cara penyalurannya. Jika keputusan produk sangat baik, maka sangat menguntungkan bagi perusahaan dan memudahkan perusahaan dalam menetapkan keputusan tentang variable lainnya. Karena walaupun harga yang ditetapkan perusahaan relative rendah, tetapi kurang memenuhi keinginan konsumen, perusahaan akan tetap gagal.

William J. Stanton (1996, 223) menyebutkan :
“Product adalah sekumpulan atribut yang nyata (tangible) dan tidak nyata (intangible) di dalamnya sudah tercakup warna, harga, kemasan, prestise perusahaan, prestise pengecer dan pelayanan dari pabrik serta pengecer yang mungkin diterima oleh pebeli sebagai sesuatu yang biasa memuaskan keinginan.”
Pada umumnya produk dapat dibedakan atas :

  • Produk inti, yaitu manfaat ini yang pada hakekatnya dibeli oleh pembeli,
  • Produk formal, yaitu pengemasan dari produk intinya, yang menyertai produk tersebut,
  • Produk tambahan, yaitu tambahan bagi produk dengan jasa yang menyertainya seperti : pelayanan pemeliharaan, pengangkutan Cuma-Cuma dan sebagainya.


Perencanaan produk mencakup seluruh kegiatan yang memungkinkan suatu perusahaan menentukan produk apa saja yang akan dipasarkan. Pengembangan produk dalam hal istialh ini yang terbiasa melipui kegiatan-kegiatan teknis seperti riset produk dan desain.

Setelah diadakan perencanaan dan pengembangan produk yang baik sampai dengan produk siap untuk dipasarkan terdiri dari keputusan untuk :

  1. Menambah produk baru
  2. Pemberian merk
  3. Kemasan


Faktor-faktor mutu, ciri-ciri, model dan sebaginya

  1. Atribut, meliputi mutu, ciri-ciri model dan sebaginya.
  2. Merk/Kemasan, meliputi tanda, lambang, wadah atau bungkus,kartu yang ditempelkan pada produk atau tulisan terperinci lainnya.
  3. Jasa pelayanan, aspek bantuan sesudah penjualan, seperti pemasangan, reperensi, dan lain-lain.



2. Kebijakan Harga
Harga adalah sejumlah uang untuk mendapatkan suatu barang atau dapat juga diartikan sebagai nilai suatu produk yang dinyatakan dalam satuan moneter. Harga sebuah produk dan jasa merupakan faktor penentu utama permintaan pasar.

Menurut Drs. Basu Swasta Dh, MBA (1984, 147) :
“Harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa barang kalau mungkin ) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya.”

Kebijakan dalam penetapan harga terhadap suatu produk tidak boleh bertentangan dengan kebijaksanaan perusahaan secara keseluruhan, karena harga memepengaruhi posisi persaingan dan bagian atau saham pasar dari perusahaan. Dengan demikian sebelum diambil keputusan untuk menetapkan harga haruslah diketahui dahulu tujuannya.

Ada 4 (empat) tujuan yang umum dalam penetapan harga adalah antara lain :
1. Mendapatkan laba maksimum
Harga suatu produk ditentukan oleh permintaan dan penawaran terhadap produk tersebut. Semakin tinggi permintaan terhadap suatu produk maka semakin tinggi pula tingkat harganya. Dalam keadaan demikian perusahaan akan memperoleh keuntungan yang maksimum.

2. Mengharapkan tingkat pengembalian investasi pada waktu tertentu
Dana yang harus diinvestasikan terhadap suatu produk dapat kembali apabila perusahaan mendapat laba. Laba ini bisa diperoleh bilamana harga jual lebih tinggi dari jumlah biayanya.

3. Mencegah atau mengurangi persaingan
perusahaan dapat mengurangi persaingan yang ada dipasar dengan cara penetapan harga jual yang rendah sekali.

4. Mempertahankan atau memperbaiki market share
Sama halnya dengan tujuan penetapan harga untuk mempertahankan atau memperbaiki market share
Factor-faktor yang memepengaruhi harga antara lain :
a. Perusahaan itu sendiri
Perusahaan dapat menetapkan harga jualnya dengan mempertahankan jumlah produksi, laba yang diharapkan berdasarkan biaya-biaya yang telah dikeluarkan tanpa mengabaikan faktor lingkungan.
b. Konsumen
Reaksi konsumen terhadap harga yang ditetapkan merupakan salah satu indikator apakah harga yang ditetapkan sudah atau tidak, karena apabila harga tidak sesuai, ia akan memilih produk lain yang sejenis dengan harganya.
c. Produk saingan
Perusahaan harus memperhatikan harga perusahaan saingan dengan mencari informasi yang tepat agar pelanggan tidak beralih
d. Pemerintah
Tidak semua harga produk dapat ditentukan oleh perusahaan secara penuh, biasanya produk-produk yang berhubungan dengan kesejahteraan masyarakat, pemerintah turut menentukan harganya.

Dalam penetapan harga perusahaan juga memberikan alternative lain dari harga dasar, dengan cara :

  1. Cash Discaount, yang maksudnya adalah harga yang murah bila dibayar sebelum waktu yang ditentukan (pada penjualan debit).
  2. Functional Discount, adalah harga yang lebih rendah bila membeli barang dalam jumlah yang lebih besar.
  3. Quality Discount, adalah harga yang lebih murah bila membeli barang dalam jumlah yang lebih besar.
  4. Seasonal Discount, memberikan potongan harga pada musim-musim tertentu; nisalnya pada liburan, dan pada akhir tahun.



3. Kebijakan Promosi
Mengembangkan keinginan para calon pembeli untuk memiliki barang yang ditawarkan, hal ini dapat dilakukan dengan promosi.
Promosi menunjuk pada berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mengkonsumsikan perbaikan produknya dan membujuk para pelanggan dan konsumen untuk membeli.

Adapun beberapa cara yang dapat dipakai untuk promosi :

  1. Periklanan (advertising) : misal melalui TV, media masa
  2. Penjualan tatap muka (personal selling)
  3. Promosi penjualan (sales promotion ) misal discount
  4. Publisitas (publicity) misal spanduk, billboard
  5. Word of mouth
  6. Direct marketing



4. Kebijaksanaan Saluran distribusi
Setelah produk dikembangkan dan harga ditetapkan selanjutnya bagaimana perusahaan melemparkan produknya ke pasar, sehingga dengan demikian konsumen dapat mudah memperolehnya.
Bila produsen mengharapkan konsumen tetap setia pada produk yang dihasilkan, maka ahrus mengusahakan agar produk yang dihasilkannya mudah diperoleh pada tempat dan waktu yang diinginkan konsumen.

Ada 3 (tiga) aspek pokok yang berkaitan dengan kepurtusan-keputusan strategi distribusi, yaitu :
a. Sistam Transportasi Perusahaan
Hal ini menyangkut tentang pemilihan alat transportasi, penentuan jadwal, pengiriman, penentuan rute yang akan ditempuh.
b. Sistem Penyimpanan
Bagian pemasaran harus menentukan letak gedung, jenis-jenis peralatan yang diapaki untuk menangani material atau peralatan lainnya.
c. Pemilihan Saluran distribusi
Menyangkut keputusan-keputusan tentang penggunaan penyalur dan bagaimana menjalin kerjasama yang baik dengan para penyalur tersebut.


5. Kebijaaksanaan Partisipasi
Kebijaksanaan partisipasi menyiratkan perubahan jasa perlu memilih, melatih dan memotivasi karyawan yang berhubungan langsung dengan konsumen secara efektif, serta seluruh personal pendukungnya agar kerja sama sebagai suatu tim guna memberikan kepuasan kepada konsumen.
Setiap personal harus berorinetasi kepada konsumen, karena kalau tidak demikian jasa yang tingkatnya tinggi dan konsisten tidak akan berwujud. Memiliki departemen pemasaran yang melakukan pemasaran secara tradisional saja belum cukup kalau departemen-departemen lainnya berjalan sendiri-sendiri.

Sebagai pendorong bagi anggota-anggota personal perusahaan dalam berpartisipasi demi suksesnya operasi perusahaan dan kemajuan perusahaan, manajemen harus :

  1. Menciptakan lingkungan kerja yang membantu mencapai keunggulan dan mengamankan hubungan kerja.
  2. Merealisasikan potensi dari setiap anggota organisasi melalui konsistensi, metode-metode kerja yang kreatif dan terbukanya kesempatan lebih besar untuk terlibat.
  3. Menjamin bahwa tugas-tugas yang dikerjakan dan tujuan yang ingin dicapai perusahaan dapat dipahami oleh personal-personal
  4. Menekankan bahwa semua personal terlibat dan memiliki pengaruh terhadap maju mundurnya perusahaan.
  5. Pengakuan dan pengharapan personal.
  6. Secara periodik menilai kembali faktor-faktor yang memotivasi personal bekerja.
  7. Perencanaan karier dan pengembangan personal
  8. Tindakan-tindakan terencana untuk memperbaharui atau meningkatkan ketrampilan personal
  9. Sistem dan prosedur balas jas apersonal



6. Kebijaksanaan Proses
Manajemen harus menetapkan prosedur-prosedur untuk perencanaan dan implementasi untuk suatu jasa.

Proses jasa dalam hal ini terdiri dari :
a. Proses Pemasaran, meliputi :

  1. Riset Pasar dan Analisis : Penetapan kebutuhan dan harapan-harapan yang relevan terhadap jasa yang ditawarkan, konsultasi denagn semua fungsi yang terkait dalam organisasi guna menegaskan komitmen mereka dan kemampuan untuk memenuhi persyaratan kualitas jasa.
  2. Laporan Singkat Jasa : Mendefenisikan kebutuhan pelanggan dan kapabilitas organisasi jasa.


b. Proses Desain

  1. Spesifikasi Jasa ; harus mengandung suatu persyaratan yang tepat dan lingkup jasa yang diberikan
  2. Spesifiaksi Penyerahan Jasa : harus terdiri dari prosedur-prosedur penyerahan jasa yang menggambarkan metode-metode yang dipergunakan dalam proses jasa.


c. Proses Penyerahan Jasa
Manajemen harus menetapkan tanggung jawab spesifik kepada semua personel yang menerapkan proses penjualan jasa. Penilaian kualitas harus membentuk suatu bagian integral dari operasi penyerahan jasa. Penilaian pelanggan adalah ukuran mutlak dari kualitas jasa.

d. Analisis Performansi dan Perbaikan Jasa
Suatu evaluasi terus-menerus dari operasi proses jasa harus dipraktekkan untuk mengidentifiaksi dan secara aktif mencapai kesempatan. Penetapan suatu system informasi untuk pengumpulan dan penyebaran data dari semua sumber-sumber yang relevan dan harus ada program perbaikan kualitas jasa secara terus-menerus.


7. Kebijaksanaan Hubungan dengan Masyarakat
Dalam pemasaran jasa, kenyataan bahwa mutu jasa yang diberikan sangat bergantung kepada mutu pelayanan yang diberikan. Dalam pemasaran jasa, mutu jasa tidak terlepas dari cara pemberi jasa menyediakan jasa tersebut. Hal ini juga menyangkut unsur-unsur phisik yang dapat dilihat dan dirasakan secara langsung oleh nasabah dan calon nasabah.

Unsur-unsur yang terdapat dalam kebijaksanaan ini adalah :

  1. Kompetisi : Karyawan harus memiliki ketrampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan mengenai jasa-jasa yang ditawarkan perusahaan.
  2. Kesopanan : Karyawan harus bersikap ramah, penuh hormat, dan penuh perhatian.
  3. Kredibilitas : Perusahaan dan karyawan harus bisa dipercayai dan memahami keinginan utama yang diharapkan konsumen
  4. Cepat Tanggap : Karyawan harus memberikan tanggapannya dengan cepat dan kreatif atas permintaan dan keluhan serta masalah yang dihadapi konsumen.
  5. Memahami konsumen : Perusahaan/karyawan harus berusaha memahami kebutuhan-kebutuhan konsumen dan memberikan perhatian secara individu.
  6. Komunikasi : Jasa harus diuraikan dengan jelas dalam bahasa yang mudah dimengerti oleh konsumen.
  7. Kebutuhan
  8. Penampilan dan Kesehatan Karyawan
  9. Tata Letak Fasilitas, Kebersihan dan Dekorasi
  10. Akses : Lokasi jasa harus mudah dijangkau, mudah dicapai, dan tidak merepotkan serta cepat.
  11. Reliabilitas : Jasa harus dilaksanakan secara konsisten dan cermat
  12. Kepastian : Jas aahrus bebas dari bahaya resiko atau hal-hal lain yang merugikan.
  13. Jaminan : Bahwa hal-hal yang telah dijanjikan perusahaan dijamin pelaksanaannya dan realitasnya.
  14. Konsultasi Service : Perusahaan harus menyediakan ruang dan waktu untuk konsumen yang ingin berkonsultasi.

Post a Comment for "7 Variable Marketing Mix (Bauran Pemasaran)"