Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pendidikan Sebagai Barang Publik (Hyman)

Menurut Hyman (2005, h.150-152), pendidikan memiliki karakteristik dari barang publik, tetapi di waktu yang sama juga memiliki karakteristik dari barang swasta. Pendidikan sering kali dipercaya dapat menyebabkan dampak keuntungan eksternal yang luas apabila diberikan pada sekelompok anak-anak dalam masyarakat. Pendidikan tidak selalu menjadi barang publik. Pendidikan dapat disediakan melalui pasar seperti barang swasta lainnya. Pendidikan juga dapat disediakan oleh pemerintah secara gratis. Karena itu pemerintah harus dapat memutuskan dengan tepat mengenai bagaimana menyediakan pendidikan tersebut.




Di kebanyakan negara di dunia, pendidikan dasar dan pendidikan menengah sebagian besar disediakan oleh negara. Sebagai contohnya di Amerika Serikat dan di berbagai negara lainnya diperkirakan 90 persen dari anak-anak mengikuti sekolah dasar dan sekolah menengah publik dimana seluruh biayanya ditanggung oleh pemerintah. Sedangkan untuk pendidikan yang lebih tinggi, mahasiswa tetap membayar sejumlah uang kuliah sebagai biaya dari pendidikan mereka dan penyediaan alat-alat penunjang pendidikan yang terus meningkat sampai saat ini. Hal ini dikarenakan perguruan tinggi publik harus mengelola sendiri keuangan mereka. Oleh karena itu, sekitar 40 persen dari mahasiswa perguruan tinggi memasuki perguruan tinggi swasta.

Sangat dimungkinkan untuk memberikan harga pada pendidikan. Dan karena biaya margin dari pendidikan tidaklah nol, maka memberikan pendidikan secara gratis tidaklah pilihan yang efisien. Walaupun begitu, telah disepakati bahwa pendidikan sangat penting karena dapat menyebabkan eksternalitas positif dan harus disubsidi oleh pemerintah yang dialokasikan dari pajak.

Pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah, subsidi pemerintah diberikan secara penuh dan biaya orang tua murid yang menyekolahkan anaknya pada sekolah publik adalah nol. Di Amerika Serikat, penyediaan dana pendidikan diambil dari gabungan pajak daerah dan pajak negara yang hampir seluruhnya (sekitar 90 persen) datang dari pajak negara dan dibantu dari pajak daerah. Pemerintah pusat, melalui subsidi dan sumbangan juga banyak membantu membiayai pendidikan yang lebih tinggi yaitu perguruan tinggi seperti institut dan universitas.

Pendidikan pada tigkat dasar dan menengah adalah pendidikan wajib yang seharusya disediakan dan dibiayai oleh pemerintah untuk memastikan setiap masyarakat dapat mengenyam pendidikan tersebut dan meminimalisir biaya yang dikeluarkan masyarakat untuk mendapatkan pendidikan tersebut.


Hyman percaya akan adanya dampak eksteralitas yang luas apabila kita hidup di dalam masyarakat yang seluruhnya memiliki pendidikan dasar, hal ini disebabkan karena masyarakat yang telah mengenyam pendidikan dasar akan menjadi masyarakat yang produktif. Mereka dapat membaca dan menulis, mereka juga memiliki kemampuan berhitung sehingga mereka dapat megelola keuangan mereka sendiri, dan mereka juga dipandang lebih baik baik dalam pekerjaan maupun dalam lingkungan sehari-hari oleh orang lain. Pendidikan memiliki fugsi sosial, pendidikan memberikan para murid kemampuan untuk dapat berfungsi dengan baik dalam masyarakat dengan mentaati peraturan, mematuhi perintah, dan bekerja sama dengan rekan kerja. Pendidikan juga memberikan kemampuan untuk dapat tepat waktu, kemampuan untuk mengikuti arah, dan kemampuan lainnya yang menyebabkan mereka dapat lebih produktif dalam pekerjaanya.

Selain itu mereka juga diberika gambaran untuk dapat mengidentifikasi kemampuan mereka sediri sehingga dapat menentukan pekerjaan apa yang cocok untuk mereka dimasa yang akan datang. Dalam hal ini, pendidikan sebagai barang publik memberikan manfaat pada masyarakat untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dan juga meningkatkan produktivitas pada level nasional.

Banyak orang percaya apabila pendidikan masuk ke dalam pasar yang bersaing maka banyak pemikiran-pemikiran yang brilian akan kekurangan kesempatan untuk dapat mengenyam pendidikan sehingga akan terbuang percuma tanpa dapat dikembangkan dan kehilangan kontribusi mereka di masa yang akan datang. Bagaimanapun juga, pendidikan memiliki karakteristik dari barang swasta.

Tidak ada pemerintahan yang dapat menjamin seluruh anak di negaranya mendapatkan pendidikan yang setara. Banyak disparitas terjadi baik jumlah maupun kualitas dari pendidikan yang disediakan. Hasil yang didapat oleh para murid tergantung dari sistem pengajaran yang diberikan oleh tiap-tiap sekolah selain itu kualitas dan kuantitas pendidikan yang diberikan juga tergantung dari biaya sekolah tersebut. Maka dari itu, pendidikan yang dapat diperoleh oleh seorang murid tergantung dari status sosial dari keluarganya, karena bagaimanapun juga orang tua murid yang lebih mampu dari segi finansial akan memberikan pendidikan yang lebih tinggi kepada anak mereka. Walaupun sangat mungkin untuk menyediakan kualitas dan kuantitas pendidikan yang sama dalam sekolah publik, namun tidak ada jaminan orang tua murid yang lebih kaya tidak menginginkan pedidikan yang lebih tinggi untuk anak-anaknya. Maka dari itu pendidikan juga memiliki sifat dari barang swasta karena orang tua murid dapat membeli pendidikan yang lebih tinggi dari pendidikan standar dari pasar seperti bimbingan belajar atau guru privat.



Sumber:
Permana  A., (2012). Benefit Incidence Analysis Terhadap Bantuan Operasional Sekolah Untuk SMP Swasta di Kota Semarang. Skripsi S1, Program Sarjana Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro Tahun 2012

Post a Comment for "Pendidikan Sebagai Barang Publik (Hyman)"