Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Teori Pembagian Manfaat (Benefit Incidence)

Pemerintah memberikan suatu kebijakan berupa subsidi dengan tujuan untuk meningkatkan suatu peningkatan di dalam populasi masyarakatnya. 
Contohnya adalah pada subsidi pendidikan dan kesehatan yang dapat meningkatkan standar kehidupan dari masyarakat tersebut. Selain itu, terdapat banyak contoh lain dalam hubungan antara pengeluaran pemerintah dengan hasil yang diinginkan pemerintah. Filmer, Hammer, dan Pritchett (1998) dalam Demery (2000, h.3-4) membuat sebuah kerangka pemikiran yang sangat membantu untuk dapat mengakses dalam hubungan tersebut yang mengambil pengeluaran pemerintah terhadap kesehatan sebagai contohnya.


Kerangka pemikiran tersebut dapat dilihat pada Gambar berikut.

Gambar Hubungan Antara Pengeluaran Pemerintah dengan Hasil yang Akan Dicapai
Sumber : Demery (2000, h.4)

Kerangka pemikiran tersebut menunjukkan adanya empat hubungan dasar.

Pertama adalah hubungan antara total belanja publik atas kesehatan dengan komposisinya. Apabila anggaran untuk kesehatan dialokasikan pada layanan publik yang memiliki dampak yang kecil atau sedikit dalam masyarakat luas maka hubungannya akan melemah. Kemudian pada garis hubungan yang kedua merupakan penjabaran anggaran kedalam pelayanan masyarakat yang efektif.


Apabila pengeluaran pada sektor tersebut tidak tepat sasaran, maka pengeluaran tersebut dapat dikatakan sebagai indikator kurang baiknya penyediaan layanan tersebut, walaupun penyediaan pelayanan tersebut sangat potensial.


Pada hubungan yang ketiga, menunjukkan bagaimana jumlah penyediaan layanan masyarakat yang efektif dipengaruhi oleh belanja publik. Apabila penyediaan barang publik tersebut melebihi penyediaan dari swasta maka efek dari total dari penyediaan layanan kesehatan akan menurun. Hubungan yang terakhir adalah antara penyediaan layanan kesehatan baik publik maupun swasta dengan peningkatan kesehatan masyarakat pada level individu.

Benefit Incidence Analysis adalah alat analisis yang fokus terhadap hubungan yang pertama, yaitu kepada siapa pemerintah memberikan manfaat layanan-layanan masyarakat yang bertujuan meningkatkan taraf kehidupan masyarakat miskin. Ketika menganalisis pengeluaran terhadap suatu fasilitas, maka dapat juga dihubungkan dengan hubungan yang kedua.



Sumber:
Permana  A., (2012). Benefit Incidence Analysis Terhadap Bantuan Operasional Sekolah Untuk SMP Swasta di Kota Semarang. Skripsi S1, Program Sarjana Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro Tahun 2012

Post a Comment for "Teori Pembagian Manfaat (Benefit Incidence)"