Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Komitmen Organisasi Menurut Teori Sosialisasi

Komitmen Organisasi Menurut Teori Sosialisasi

Sosialisasi adalah penerimaan sikap, nilai dan norma yang diperlukan untuk diterima menjadi anggota kelompok bagi para pendatang baru sebuah kelompok. Katz (1964) mencatat tiga jenis perilaku yang harus diperhatikan anggotanya agar sebuah organisasi berfungsi paling efektif, yaitu :

  1. karyawan harus tinggal di tempat perusahaan
  2. karyawan harus melaksanakan pekerjaannya secara mandiri
  3. karyawan harus terlibat dalam perilaku inovatif dan kooperatif yang melebihi jangkauan deskripsi jabatan


Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi sampai sejauh mana setiap karyawan tertentu menunjukkan perilaku tersebut, misalnya sejauhmana karyawan merasa betah, senang dengan prestasi kerjanya, dan termotivasi untuk membantu organisasi untuk mencapai tujuannya.
Sosialisasi merupakan fase pengumpulan informasi bagi calon/karyawan.

Mereka akan menilai apakah ia akan cocok bekerja di dalam suatu perusahaan atau tidak. Faktor kejujuran dari mereka pada tahap penyaringan dan seleksi akan memudahkan proses sosialisasi. Faktor ini dapat mendorong mereka yang tidak cocok untuk keluar atau mengundurkan diri dari perusahaan.

Salah satu contoh yang dapat dilihat dari pentingnya sosialisasi adalah hubungan kerja perusahaan Jepang, yaitu pada hubungan antara karyawan dan majikan. Perusahaan Jepang mengharapkan dan menghargai kerja keras, percaya diri, loyalitas, rasa bangga, dan kerjasama diantara karyawannya. Sebagai imbalannya, pihak manajemen dengan sungguh-sungguh bertanggung jawab atas kesejahteraan karyawan dengan melibatkannya dalam sebagian besar aspek pengambilan keputusan organisasi sebagai bagian dari tanggung jawab. Interaksi kedua belah pihak tersebut akan meningkatkan produktivitas perusahaan Jepang yang jauh melampaui perusahaan-perusahaan Amerika (Jewell dan Siegall, 1998:195-201).

Post a Comment for "Komitmen Organisasi Menurut Teori Sosialisasi"