Teori Permintaan Barang (demand)
Dalam ilmu ekonomi,
istilah permintaan (demand) mempunyai arti tertentu, yaitu selalu menunjuk pada
suatu hubungan tertentu antara jumlah suatu barang yang mau dibeli orang dan
harga barang tersebut. Permintaan adalah jumlah dari suatu barang yang mau dan mampu
dibeli pada berbagai kemungkinan harga, selama jangka waktu tertentu, dengan
anggapan hal-hal lain tetap sama (=ceteris paribus). (Gilarso, 2001)
Gambar Kurva
Permintaan Suatu Barang
![]() |
Kurva Permintaan Suatu Barang (Gilarso, 2001) |
Kurva permintaan
dapat digambarkan seperti yang terlihat dalam Gambar 2.1, jumlah yang mau
dibeli (Q) diukur dengan sumbu X (horisontal), sedangkan harga (P) diukur
dengan sumbu Y (vertikal). Kurva permintaan menunjukkan bahwa antara harga dan
jumlah yang mau dibeli terdapat suatu hubungan yang negatif atau berbalikan,
yaitu jika harga naik, maka jumlah yang dibeli akan berkurang dan jika harga
turun, maka jumlah yang mau dibeli akan bertambah. Gejala ini disebut hukum
permintaan (Gilarso 2001: 21).
Menurut Gilarso
(2001: 25), faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan antara lain:
1. Jumlah pembeli:
jika jumlah pembeli suatu barang tertentu bertambah, maka pada harga yang sama
jumlah yang mau dibeli bertambah banyak juga, dan kurva permintaan akan
bergeser ke kanan.
2. Besar penghasilan:
yang tersedia untuk dibelanjakan jelas berpengaruh sekali lebih banyak dan
segala macam barang dan jasa. Dalam hal ini ada satu pengecualian, yaitu yang
disebut inferior goods, yaitu barang-barang yang permintaannya justru berkurang
bila penghasilan konsumen naik. Semua barang lain disebut normal goods, yaitu
barang yang permintaannya naik apabila pendapatan konsumen naik.
3. Harga
barang-barang lain: kenaikan harga barang lain itu memperbesar atau justru
memperkecil permintaan masyarakat akan suatu barang tersebut, itu tergantung
apakah barang lain itu ada keterkaitan dengan barang tersebut, yaitu:
a. Barang pelengkap
(komplementer)
Misalnya jika harga
sepeda motor turun, maka jumlah sepeda motor yang diminta akan bertambah.
Akibatnya permintaan akan bensin bertambah pula. Demikian permintaan akan oli
juga bertambah.
b. Barang pengganti
(substitusi)
Bila harga barang
yang satu naik, jumlah yang diminta dari barang tersebut akan berkurang, tetapi
jumlah yang diminta dari barang substitusinya justru akan bertambah. Misalnya,
jika harga karcis kereta api naik, lebih banyak orang akan naik bus.
c. Barang lepas
(independent)
Barang independent
adalah barang yang tidak ada hubungan atau pengaruh timbal balik satu sama
lain. Apabila harga barang lain itu naik, mungkin pendapatan riil berkurang dan
hal ini secara tidak langsung dapat berpengaruh terhadap jumlah barang atau
jasa yang diminta.
4. Musim, selera,
mode, kebiasaan, perubahan zaman, dan lingkungan sosial juga berpengaruh
terhapap permintaan. Misalnya permintaan akan payung pada awal musim hujan,
model pakaian dapat berubah dalam waktu singkat, dan sebagainya.
5. Harapan/pandangan
tentang masa yang akan datang dan faktor-faktor psikologis lainnya dapat
menyebabkan perubahan-perubahan yang mendadak dalam permintaan masyarakat.
Misalnya desas-desus bahwa harga-harga akan naik mendorong orang untuk segera
membeli banyak sehingga jumlah yang diminta akan naik pada harga yang sama.
Dilihat dari kurva
permintaan jika P naik maka Q akan berkurang dan sebaliknya. Tetapi reaksi
konsumen tidak selalu sama untuk berbagai macam barang. Untuk beberapa macam
barang para konsumen sangat peka terhadap perubahan harga. Oleh karena itu
untuk menyatakan peka tidaknya jumlah yang mau dibeli terhadap perubahan harga
dipergunakan istilah elastisitas harga.
Elastisitas (harga)
dari permintaan yaitu menunjukkan bagaimana reaksi pembeli (dalam hal jumlah
yang mau dibeli) bila ada perubahan harga, atau peka tidaknya jumlah yang mau
dibeli terhadap perubahan harga. Agar dapat dibandingkan, duaduanya dinyatakan
dalam persen (%). Jika konsumen peka terhadap perubahan harga suatu barang, maka
permintaan akan barang itu disebut elastis. Sedangkan jika konsumen kurang peka
terhadap perubahan harga suatu barang tertentu, maka permintaan akan barang itu
disebut inelastis.
Rumus elastisitas
permintaan adalah sebagai berikut:
![]() |
Rumus Elastisitas Permintaan (Gilarso, 2001) |
--- --- ---
Sumber:
Skripsi Arifta Budi, Analisis Permintaan Obyek Wisata Masjid
Agung Semarang (Program Sarjana Fakultas
Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro Tahun 2013)
Post a Comment for "Teori Permintaan Barang (demand)"